TEMPO.CO, Jakarta - Ahli teknologi Jaga Suara 2024, Reza Lesmana, memberikan rekomendasi ihwal penggunaan sistem Sirekap di Pilkada 2024.
"Pembacaan OCR (Optical Character Recognition) Sirekap itu kan dilakukan di sisi server, nah ini mungkin yang menyebabkan beban server yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pindahkan dari server ke perangkat android," ucap Reza dalam sebuah acara diskusi di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu 6 Juli 2024.
Ia menyebut hal tersebut yang menyebabkan petugas KPPS beberapa kali gagal mengunggah data. Kendala tersebut dikarenakan server yang sibuk dan sinyal yang lemah.
Selanjutnya, ia juga menyoal sistem verifikasi yang lemah. Menurutnya kelemahan aplikasi Sirekap pada Pilpres 2024 utamanya ada pada verifikasi data. Menurutnya verifikasi data pada Sirekap harus diperkuat.
"Kelemahan utama kita ada di situ. Data yang salah bisa lolos secara otomatis, maka dari itu verifikasi data harus diperkuat," tambahnya.
Ia juga merekomendasikan agar Bimtek lebih intensif dan lebih awal bagi petugas KPPS, memberi wewenang KPPS untuk memperbaiki data suara paslon, perbaikan akurasi fungsi OCR dan jangan ada data janggal yang masuk rekap sebelum verifikasi ulang.
Kemudian, menyiapkan proses perbaikan data berdasarkan hasil rekapitulasi manual di tingkat kecamatan. Selanjutnya, membuka kanal pelaporan di halaman TPS untuk menerima laporan kesalahan dari masyarakat dan pelibatan masyarakat dalam perancangan dan pengujian Sirekap.
Pilihan Editor: DPR Dorong Keamanan Siber Sirekap Ditingkatkan Menjelang Pilkada Serentak