INFO NASIONAL – Kabupaten Majalengka menjadi salah satu daerah yang mendapatkan penghargaan di gelaran Anugerah Merdeka Belajar 2024 dalam kategori Transformasi Anggaran Pendidikan yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat, 5 Juli 2024.
Penghargaan ini didedikasikan bagi pemerintah daerah yang telah mengalokasikan proporsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni untuk bidang pendidikan yang disertai dengan pemenuhan standar pelayanan miniman (SPM) pendidikan tertinggi dalam kelompoknya.
Penghargaan tersebut pun diberikan langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi, Nur Syarifah kepada Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi.
Dedi Supandi mengatakan, penghargaan ini menjadi bukti adanya kemajuan dalam bidang pendidikan di Kabupaten Majalengka.
“Artinya ada perubahan di Majalengka. Yang tadinya bergerak lambat jadi cepat. Yang tadinya bergerak tidak integritas jadi integritas. Yang tadinya tidak transparan jadi transparan,” ujarnya.
Kata Dedi Supardi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka memberikan dukungan penuh kepada Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten Majalengka untuk realisasi program Merdeka Belajar.
Ia juga menciptakan inovasi, kolaborasi dan desentralisasi sebagai upaya untuk mendukung program ini.
Inovasi yang ia lakukan untuk mewujudkan program Merdeka Belajar adalah dengan membentuk karakter para siswa lewat Tujuh Hari Berkarakter. Kata Dedi Supardi, realisasi program ini melibatkan berbagai pihak. Menurutnya, kolaborasi menjadi kunci.
“Jadi pembentukan karakter secara kolaborasi didukung juga dengan berbagai aktor. Itu adalah sebuah inovasi yang kita lakukan,” katanya.
Untuk menjalankan program ini, desentralisasi anggaran penting dilakukan dengan langsung menyasar setiap sekolah.
Ia berharap, pendidikan karakter yang ia upayakan bisa berguna bagi para siswa baik saat ini ataupun dimasa yang akan datang.
“Maka hari ini kita katakan bahwa Merdeka Belajar itu penting untuk membentuk karakter,” kata dia. (*)
