"Kalau Ridwan Kamil tidak dimasukkan, pendukung Ridwan akan memilih Dedi Mulyadi," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers secara daring pada Kamis, 4 Juli 2024.
Burhanuddin mengatakan, pada simulasi 6 nama calon gubernur, RK menduduki posisi teratas dengan 45,6 persen disusul Dedi dengan 34,7 persen. Lalu, ada nama Dede Yusuf (7,1 persen), Bima Arya (2,5 persen), Ono Surono (1,3 persen), dan Ilham Akbar Habibie (0,8 persen).
Ketika nama RK tidak disodorkan dalam survei, Dedi mampu menempati posisi teratas. Pada simulasi 3 nama, Dedi (67,5 persen) mengungguli Dede Yusuf (17,8 persen) dan Haru Suandharu (1,2 persen). Dedi juga menempati posisi teratas saat dihadapkan dengan Bima dan Ilham. "Dedi mendapatkan 67,6 persen, Bima 8,9 persen, dan Ilham sebesar 7,9 persen," kata dia.
Menurut Burhanuddin, hal ini mengingatkan Golkar mempertimbangkan Ridwan tetap maju di Pilgub Jabar. Memajukan pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Pilgub Jakarta akan merugikan partai berlambang pohon beringin itu.
Survei Indikator dilakukan pada 20-27 Juni 2024. Survei ini melihat 1214 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih melalui metode double sampling, yaitu pengambilan secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Margin kesalahan diperkirakan 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen.
HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Tanggapan Istana hingga DPR atas Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari oleh DKPP