TEMPO.CO, Jakarta - Rektorat Universitas Airlangga (Unair) memberhentikan Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) pada Rabu kemarin, 3 Juli 2024. Pemberhentian itu disebut-sebut karena Budi menolak terhadap program pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Ihwal pencopotan berawal dari pernyataan Budi yang beredar di WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair, Rabu 3 Juli 2024. Di sana, ia berpamitan kepada sekitar 300 anggota dalam grup.
"Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang," demikian petikan pernyataan Budi dalam WAG tersebut.
Saat dikonfirmasi, Budi membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.
Saat ditanya apakah hal itu berkaitan dengan pernyataan dirinya bahwa ia menolak program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan hal itu.
Dalam pernyataan pribadinya kepada wartawan di Surabaya, Kamis, 27 Juni 2024, Budi mengatakan, tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia.
"Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju," katanya dikutip dari Antara, Kamis, 4 Juli 2024.
Budi meyakini bahwa 92 FK di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing.
Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Martha Kurnia Kusumawardani, membenarkan adanya pemberhentian Budi dari jabatan dekan FK. Namun, ia tidak mengungkap secara jelas alasan pemberhentian itu.
"Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair," ucapnya saat dikonfirmasi Tempo, Kamis, 4 Juli 2024.
Martha mengatakan, seluruh civitas akademika Unair mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Budi atas pengabdiannya. FK Unair, kata dia, berharap dapat menjadi fakultas kedokteran yang mampu berkontrribusi positif bagi bangsa dan negara.
“Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG.(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ujarnya.