TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, buka suara mengenai peluang terbentuknya poros koalisi antara PDIP dengan PKB di pilkada Jakarta. Ia mengatakan, komunikasi terus berjalan.
Para pengurus teras PDIP, kata dia, juga telah diberi tugas untuk menjajaki pelbagai komunikasi politik dengan PKB, baik melalui para legislator di Senayan, maupun antar Sekretaris Jenderal.
"Dengan Ketua Umum PKB, Cak Imin juga sudah ditugaskan beberapa pengurus ke sana," kata Hasto saat ditemui di Parkir Timur Kompleks Gelora Bung Karno, Sabtu, 29 Juni 2024.
Namun, Hasto tak merincikan siapa saja pengurus pusat yang telah ditugaskan untuk menjalin komunikasi politik dengan Wakil Ketua DPR itu.
"Yang penting komunikasinya berjalan," ujar dia.
Mengenai peluang terbentuknya poros koalisi PDIP dan PKB, Hasto mengatakan, peluangnya tidak hanya akan terjadi di Jakarta, namun di pilkada Jawa Timur.
Alasannya, pembentukan koalisi tersebut dapat lebih memberikan PDIP dan PKB peluang untuk mengusung masing-masing kader potensialnya.
"Karena semua punya ambisi. Apalagi di Jakarta, misalnya tidak ada yang bisa maju sendiri. Maka (bentuk koalisi dengan PKB) ini dicoba," ucap Hasto.
Pada 14 Juni lalu, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, alias Cak Imin mengaku telah bertemu dengan pengurus teras PDIP untuk membahas ihwal peluang koalisi kedua partai di pilkada.
Kepada Tempo, pengurus teras PDIP yang dimaksud Imin, ialah Ketua DPP bidang Perekonomian PDIP, Said Abdullah.
"Beliau datang ke rumah," kata Imin.
Kendati begitu, Imin belum menentukan sikap resmi partai. Ia mengatakan segala hal akan dipertimbangkan dan didiskusikan terlebih dahulu. "Selanjutnya saya serahkan keputusan akhir pada desk pilkada," ujar Wakil Ketua DPR tersebut.
Peluang terbentuk poros koalisi baru PDIP dengan PKB, kian menguat usai Ketua DPP bidang Pemuda dan Olahraga PDIP, Eriko Sotarduga berandai-andai kedua partai saling mengajukan kadernya di pilkada.
Hal itu, dinyatakan Eriko pada Selasa lalu, setelah menanggapi kemungkinan tertutupnya peluang mengusung Anies Baswedan yang pada hari itu diusung PKS menjadi calon Gubernur Jakarta bersama Muhammad Sohibul Iman sebagai Wakilnya.
Eriko menyebut, jumlah perolehan kursi PDIP dan PKB juga mencukupi untuk mengusung pasangan calon, khususnya di pilkada Jakarta.
"Kita punya 15 kursi di Jakarta, PKB ada 10. Kan jadi 25, sudah mencukupi untuk maju," kata Eriko.
Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, mengatakan tertarik dengan tawaran koalisi PDIP yang disampaikan Eriko. Hal itu akan disampaikan kepada DPP PKB untuk dipertimbangkan.
"Tawarannya menarik," ujar Huda.