TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Grace Natalie Louisa, membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, ihwal Presiden yang disebut menawarkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke sejumlah partai politik untuk diusung maju di pilkada Jakarta.
Grace mengatakan, Jokowi tidak pernah menyodorkan nama Kaesang ke partai politik mana pun. Sebab, persoalan pengusungan calon merupakan ranah internal partai politik.
"Pak Presiden tidak ikut campur terkait pilkada di mana pun," kata Grace melalui pesan singkat, Kamis, 27 Juni 2024.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI itu melanjutkan, urusan pencalonan figur di pilkada, tingkat popularitas hingga perolehan jumlah kursi partai di DPRD sebagai syarat pencalonan, adalah hal yang tidak terkait dengan kepresidenan.
"Kuncinya, diskusinya di situ, bukan di Presiden," ujar Grace.
Pun, kata dia, Presiden Jokowi sampai hari ini tengah berfokus untuk menyelesaikan tugas-tugas kepresidenan jelang masa akhir jabatannya yang akan jatuh pada Oktober mendatang.
Adapun, Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, menyebut bahwa Presiden Jokowi menawarkan nama Kaesang Pangarep ke sejumlah partai politik untuk dapat maju menjadi calon Gubernur atau Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta di pilkada, November mendatang.
Dia mengatakan, Jokowi tak hanya menyodorkan nama Ketua Umum PSI itu ke satu partai politik saja, tetapi juga ditawarkan ke sejumlah partai politik lain.
"Sudah menyodorkan, nanti kita lihat saja," kata Aboe di kegiatan penutupan Sekolah Partai PKS di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.
Kendati begitu, Aboe tak membantah maupun membenarkan jika PKS menjadi salah satu partai yang ditawari nama Kaesang oleh Jokowi. Pun, dengan nama partai lain yang disebutnya juga memperoleh tawaran.
"Cukup ya," ujar Aboe.
Disebut tak sesuai fakta
Melalui keterangan tertulis, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, mengatakan jika Aboe Bakar bicara tidak sesuai dengan fakta. Ia menegaskan, Ayahnya, yaitu Presiden Jokowi tidak pernah menawarkan namanya ke partai politik yang bakal berkontestasi di pilkada Jakarta.
"Cara-cara seperti itu tidak baik, dan ini ini merupakan kebohongan publik," ujar Kaesang.
Ia menjelaskan, kewenangan untuk mengusung kader ada di tangan Ketua Umum. Toh, PSI juga memenuhi syarat untuk mengusung kadernya berlaga di pilkada Jakarta, baik menjadi calon Gubernur atau pun calon Wakil Gubernur DKJ.
"Pernyataan Sekretaris Jenderal PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga. Banyak partai lain yang menyodorkan jagoannya untuk didukung PSI," ucap Kaesang.
Mengenai figur yang bakal diusung, Ia mengatatakan PSI masih menggodok siapa yang akan diusung nantinya.
"Jangan bawa-bawa Presiden, yang Ketua Umum saya," ujar Kaesang.
ANDI ADAM FATURAHMAN | DANIEL AHMAD FAJRI
Pilihan Editor: Demokrat Sebut Kaesang Bisa Jadi Opsi untuk Pilgub Jakarta