TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira angkat bicara soal pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari posisi Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara atau IKN. Dia menilai pengunduran diri kedua pejabat itu memberi sinyal soal permasalahan finansial IKN.
Bhima memperkirakan ada hambatan pembangunan IKN yang kini sedang dihadapi oleh pemerintah. Menurut dia, berbagai proyek di IKN yang mengandalkan APBN sebagai sumber pendanaan utama karena kurangnya minat investor merupakan salah satu masalah yang memicu mundurnya dua pimpinan OIKN.
"Karena tidak bisa mencari uang dan hanya mengandalkan APBN, maka jadi tekanan yang cukup besar. Setidaknya sebagian fasilitas harus selesai sampai upacara 17 Agustus di IKN,” kata Bhima saat mengisi seminar virtual, Rabu, 5 Juni 2024.
Pengamat ekonomi itu berpendapat, pemerintah kini sedang mencari cara untuk membuat citra bahwa pembagunan IKN masih berjalan dengan normal. Dia menyebut bahwa pemerintah ingin memamerkan kesuksesan berbagai proyek di IKN kepada media dan investor.
"Begitu sudah mendekati waktu Agustusan, persiapan tidak banyak dan pencarian uang investor sulit, ya mau tidak mau pimpinan dianggap tidak perform," tuturnya.
Di sisi lain, Bhima memperkirakan kemungkinan alasan lain yang menyebabkan Bambang dan Dhony mundur ialah kesadaran soal konflik dengan masyarakat lokal. Hati nurani kedua orang itu, jelas Bhima, bisa saja terketuk untuk mengakhiri perselisihan dan berujung pada pengunduran diri.
"Bisa jadi pengunduran diri karena mengerjakan proyek tapi terus terjadi konflik dengan masyarakat sehingga masalah hak pengelolaan lahan belum diselesaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Bhima menuturkan meski IKN Nusantara kini dipimpin oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai pelaksana tugas, sejumlah masalah akan tetap menghantui IKN. Ketergantungan terhadap APBN, kata dia, akan membebani pemerintahan baru dan berujung pada pembebanan pembayar pajak.
Dia mengingatkan soal program makan siang gratis presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto yang juga memerlukan biaya yang besar. Dia menilai pembangunan IKN yang tetap diteruskan berpotensi mengganggu program populis itu.
Pada 3 Juni 2024, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengumumkan mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN (OIKN). Pratikno mengatakan, Presiden Jokowi telah menandatangani surat pemberhentian secara hormat dan mengucapkan terima kasih kepada Bambang dan Dhony.
"Selanjutnya, Presiden mengangkat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN," kata Pratikno, pada 3 Juni 2024.
Pilihan Editor: Jokowi dan Keyakinan Proyek IKN Tak Terganggu usai Bambang Susantono Mundur
SAVERO ARISTIA WIENANTO | RIRI RAHAYU