INFO NASIONAL – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menjadi satu dari 10 penerima apresiasi Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Tertinggi untuk Kategori Pemerintah/Kabupaten dalam Pembukaan SPBE Summit 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 27 Mei 2024. Dalam kegiatan yang dibuka Presiden Joko Widodo itu, hadir Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin untuk menerima apresiasi.
“Alhamdulillah masuk 10 besar kabupaten dengan predikat terbaik,” kata bupati muda berusia 34 tahun itu, usai acara.
Menurut dia, dengan hasil yang sudah dicapai ini, interoperabilitas sistem antar kelembagaan pusat hingga daerah menjadi penting. Bupati yang kerap disapa Mas Ipin ini pun berharap, dengan semakin baiknya SPBE, masyarakat dapat dipermudah dengan pelayanan melalui ponsel. “Semudah mereka belanja online atau mengakses layanan pesan antar makanan,” kata dia.
Mas Ipin menuturkan, untuk memperoleh nilai terbaik indeks SPBE bukan proses yang mudah. Sebelum menggunakan SPBE, pelayanan pemerintahan diakuinya berjalan suka-suka dan kinerja tidak terukur. Sejumlah tantangan pun dihadapi saat ingin menerapkan SPBE.
Ada gap antara gagasan dan eksekusi, juga pengalaman pengguna agar terasa lebih "user-friendly", selain juga tantangan topografi untuk memastikan infrastruktur digital khususnya dalam penyediaan akses internet bisa lebih terjangkau dan mudah. “Karena sesungguhnya teknologi itu mengandung unsur transparansi dan kemudahan yang diharapkan oleh masyarakat,” ucap dia.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek lantas membuat ragam inovasi agar SPBE dapat diterapkan di Kabupaten Trenggalek. Dimulai dengan assestment 360 derajat, dimana setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa diberi rating (tertinggi bintang 4) oleh atasan, teman selevel, bawahan dan masyarakat. “Sehingga jika kinerja dianggap buruk rating rendah, dan rating itu mempengaruhi Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).”
Indeks SPBE Kabupaten Trenggalek pun mendapat Predikat Cukup di tahun 2022 dengan nilai 2,55. Dari situ lah menurut Mas Ipin akhirnya semua memacu pelayanan dan memunculkan banyak inovasi dan quick wins. “Membuat kegiatan yang sensitif dengan indikator kinerja utama, kemudian menyiapkan quick wins yang ditunjang dengan teknologi. Seperti, kita membuat portal mall online pelayanan publik yang bisa mengakses semua pelayanan. Pelayanan kesehatan semua puskesmas terintegrasi dengan e-rekam medis yang sama, juga ditopang dengan konsep "sehat dibayari pemerintah", ujar dia.
Hasilnya, Indeks SPBE Kabupaten Trenggalek pun melejit di tahun 2023 menjadi 4,21 dengan Predikat Memuaskan. Tak hanya menghasilkan nilai yang fantastis, dampaknya kepada masyarakat pun terasa. Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Trenggalek meningkat. Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Sementara kemiskinan ekstrem bisa menjadi nol persen, stunting turun signifikan, investasi dan penanaman modal naik 100 persen, dan masih banyak lagi dampak positif lainnya bagi Kabupaten Trenggalek,” kata dia. (*)
