INFO NASIONAL – Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Keluarga Remaja Islam Magelang atau Karisma, mengaku terbantu dengan pembiayaan murah dari pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Saat mendapatkan informasi tersebut pada 2011, KSPPS Karisma langung mengajukan pembiayaan. Hingga 2024 ini, koperasi tersebut telah mendapatkan lima kali pembiayaan dan terus berkembang sehingga kini memiliki lima kantor cabang, total anggota sebanyak 12.642 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 71 orang.
“Pertimbangan mengakses LPDB-KUMKM, didasari dari penerapan skema pembiayaan melalui bagi hasil murni yang sesuai dengan prinsip syariah, dan tidak memberatkan kedua belah pihak,” kata Ketua KSPPS Karisma Teguh Rismanto.
Ia pun mengakui, pembiayaan tersebut juga membawa dampak positif dalam peningkatan produktivitas usaha. “Melalui monitoring berkala yang dilakukan LPDB-KUMKM, hal ini sangat menguntungkan koperasi, khususnya bimbingan dari sisi tata kelola, usaha dan keuangan,” Teguh mengimbuhkan.
Setelah mendapatkan pembiayaan LPDB-KUMKM, otomatis permodalan koperasi pun bertambah, sehingga dapat menyalurkan pembiayaan kepada anggota lebih banyak dan lebih banyak memberikan kemanfaatan.
Selain itu, Teguh melanjutkan, sistem layanan LPDB-KUMKM serba digital, respons layanan pun cepat sehingga berbagai kendala saat pengajuan pembiayaan dana bergulir dapat tereliminasi.
“Sebagai lembaga pembiayaan bagi koperasi yang professional, LPDB-KUMKM membantu dari sisi permodalan, edukasi administratif, serta kinerja koperasi. Kami berharap, LPDB-KUMKM terus mendukung eksistensi koperasi di Indonesia dengan program pembiayaan murah bagi koperasi dan menjadi lembaga pembiayaan prioritas bagi koperasi,” kata dia.
Teguh berharap pemerintah terus berpihak pada koperasi, melalui regulasi yang berkembang dan menyesuaikan zaman, serta menjadikan koperasi lembaga ekonomi rakyat yang kuat dan profesional.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan, sebagai Badan Layanan Umum yang mengedepankan prinsip pelayanan kepada masyarakat, LPDB-KUMKM menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam memberikan akselerasi permodalan kepada koperasi dalam bentuk pembiayaan.
LPDB-KUMKM menyediakan dua pola penyaluran, yakni konvensional dan syariah. Dari sisi tarif layanan LPDB-KUMKM juga memiliki tarif layanan yang lebih terjangkau bagi koperasi jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya.
"Melalui dana bergulir, diharapkan memberikan dukungan finansial yang lebih baik kepada koperasi, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi dan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional,” ucap Supomo.
Di 2024 ini, ia mengimbuhkan, menjadi momentum penting bagi LPDB-KUMKM untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas inkubasi koperasi. “Melalui Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM 2024, LPDB-KUMKM berfokus pada sektor koperasi," katanya.
Program tersebut dirancang untuk memberikan pendampingan yang komprehensif dalam meningkatkan tata kelola kelembagaan, usaha, dan keuangan bagi koperasi, dan koperasi-koperasi memiliki standar kinerja yang jelas.
Koperasi akan mendapatkan berbagai keuntungan agar naik kelas dan bisa lebih berkembang, di antaranya inkubasi secara gratis, investasi, pinjaman, serta kerja sama termasuk transaksi atas produk atau jasa.
“Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM 2024 ini bekerja sama dengan 10 lembaga inkubator yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, harapannya dapat diikuti oleh koperasi-koperasi di tanah air dengan mendaftar secara daring melalui laman resmi inkubator LPDB-KUMKM https://inkubator.lpdb.id,” kata Supomo. (*)