TEMPO Interaktif, Parigi - Tiga warga Desa Lobu, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, tewas tertimbun tanah longor ketika sedang melakukan penambangan tambang emas tradisional di desa tersebut. Seorang lainnya selamat tapi mengalami luka parah
Informasi yang dikumpulkan di lapangan Minggu (12/7) menyebutkan tiga warga Desa Lobu tersebut bernama Ampadal (20-an), Ibu Awa (35) dan Awaluddin alias Sunti (30-an). Satu korban lainnya yang mengalami cedera berat (patah kaki) adalah Harudi (46). Mereka melakukan penambangan di salah satu bukit di desa pada Jumat (10/7).
Sartin Dauda, salah seorang warga Desa Lobu yang dihubungi mengatakan sebenarnya ada delapan orang yang melakukan penambangan namun empat lainnya berhasil menyelamatkan diri. Ia mengatakan korban yang naas itu menggunakan alkon untuk menyemprotkan air ke bukit. Ketika sedang melakukan penyemprotan itulah tiba-tiba bukitnya runtuh dan menimpah para penambang.
Peristiwa tersebut juga dibenarkan oleh pihak Polsek Moutong. Salah seorang anggota Polsek Moutong, Briptu Nurdin yang dihubungi mengatakan, para korban telah dievakuasi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Moutong, Iptu Jefry Kani. Selanjutnya, para korban langsung dikebumikan.
Ia mengatakan, lokasi tambang emas Lobu sudah beberapa kali menelan korban jiwa. Karena itu ia meminta warga agar berhenti melakukan penambangan emas yang liar itu. Pemerinta Parigi Moutong sendiri telah melarang kegiatan tambang emas tradisional terutama yang menggunakan alkon.
Staf Humas Pekbak Parigi Moutong, Ardin mengatakan selain membahayakan jiwa para penambang, kegiatan tersebut juga telah merusak lingkungan dan mencemarkan air sungai di wilayah tersebut. “Tapi warga tidak diindahkan larangan itu,”ujar Ardin.
DARLIS