TEMPO.CO, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambangi markas besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Senin, 29 April 2024. Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono meminta dukungan dan doa dari seluruh kader PKB agar bisa lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen dalam sidang sengketa pemilihan legislatif 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
“PPP minta dukungan dan doa tentu dari para tokoh PKB, khusunya ketua umum dan seluruh jajarannya untuk bisa mendukung mendoakan agar PPP bisa lolos parliamentary threshold," ujar Mardiono di DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 29 april 2024.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan bahwa partainya akan mendukung PPP dalam sengketa pileg di MK. Dia menuturkan, PKB akan menyiapkan segala hal dan turut mendoakan PPP.
“Apapun yang diminta PPP kami siapkan. Terutama yang paling pasti doa, tentu memohon kepada kearifan hakim," kata dia.
Sebelumnya, Mardiono datang bersama jajaran petinggi PPP lainnya. Selain meminta doa dan dukungan di sengketa pileg, PPP dan PKB juga membahas hubungan kerja sama yang akan dijalin keduanya di gelaran Pilkada 2024.
PPP untuk pertama kalinya sejak tahun 1971, gagal untuk melenggang ke Senayan. Partai berlambang Ka’bah ini tak berhasil mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen dan hanya menerima dukungan suara sebesar 3,87 persen.
Dalam sidang sengketa pileg 2024 di MK, PPP menuding suara partainya dalam pemilihan DPR RI dapil Jawa Timur I, IV, VI, dan VIII pindah secara tidak sah ke Partai Garuda di Banten. Adapun gugatan tersebut disampaikan oleh Kuasa Hukum PPP, Dharma Rozali Akbar dalam sidang sengketa hasil Pileg 2024 di Gedung MK pada Senin, 29 April 2024.
"Bahwa salah satu Dapil tempat terjadi pemindahan suara tersebut adalah daerah pemilihan Banten I, Banten II, dan Banten III provinsi Banten," ujar Dharma dalam persidangan.
ADINDA JASMINE | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial