Sebagai salah satu partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran, ujar dia, Demokrat pada prinsipnya akan memberi dukungan dan masukan yang diperlukan untuk membentuk koalisi yang kuat, bukan hanya di pemerintahan tetapi juga di parlemen.
Dia meyakini Prabowo memiliki perhitungan yang baik untuk mempersiapkan pemerintahan Indonesia ke depan. Namun AHY mengingatkan, dalam koalisi, yang terpenting bukan hanya berapa banyak partai yang bergabung.
"Bahwa sekali lagi bukan besar-besaran koalisi, tetapi juga solid, kompak, setia. Karena dalam perjalanannya kita juga tahu awalnya kompak, kemudian di tengah jalan bisa rontok satu per satu. Inilah sebenarnya yang kita butuhkan stabilitas koalisi. Jadi bukan hanya di awal, bukan hanya di tengah, tetapi juga sampai dengan akhir," tuturnya.
3. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan: Tidak Masalah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya tidak memiliki masalah jika ada partai-partai non-KIM yang bergabung ke koalisi setelah penetapan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU. Namun dia tidak menyebutkan secara detail partai-partai yang dimaksud.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengungkapkan arahan Prabowo untuk membahas partai-partai yang akan bergabung dalam KIM. Menurut dia, keputusan strategis tersebut akan dibahas setelah penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Secara resmi, memang Pak Prabowo selalu mengatakan setelah proses tuntas. Jadi kami tunggu,” kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024.
Zulhas menyebutkan sudah ada pertemuan antara tokoh-tokoh KIM dan perwakilan beberapa partai di luar koalisi. Namun perjumpaan antara mereka terjadi secara informal saja. Dia mencontohkan pertemuan-pertemuan tersebut terjadi di berbagai agenda, seperti acara perkawinan, silaturahmi bertamu, atau karena memang satu kantor.
“Jadi sampai hari ini memang baru ada batas silaturahim. Khasnya kita ini, kan, Indonesia itu silaturahim. Jadi informal,” ucap Menteri Perdagangan Kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu.
SULTAN ABDURRAHMAN | DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANTARA
Pilihan editor: Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran