TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Kepala Negara berharap adanya bandara tersebut bakal membuka akses ekonomi di daerah.
Jokowi mengatakan pembangunan bandara ini sangat penting jika dilihat dalam kerangka pembangunan nasional untuk persaingan global. Dia meyakini pembangunan ini dapat mendorong mobilitas, kecepatan orang, dan barang untuk memperbaiki tata ekonomi.
“Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil. Tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat,” ucap Jokowi dikutip dari siaran langsung video Sekretariat Presiden.
Berikut fakta-fakta terkait Bandara Panua Pohuwato yang diresmikan Jokowi:
Anggaran senilai Rp 437 miliar
Menteri Perhubungan (Menjub) Budi Karya Sumadi, dalam keterangan terpisah menjelaskan anggaran yang dihabiskan pemerintah dalam pembangunan Bandara Panua Pohuwato ini senilai Rp 437 miliar. Bandara tersebut memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter.
Bandara ke-25 di pemerintahan Jokowi
Budi Karya mengatakan pembangunan Bandara Panua Pohuwato ini merupakan yang ke-25 dari 27 fasilitas serupa yang dibangun pada masa pemerintahan Jokowi. Menhub menyebut ini sebagai warisan dari Presiden Jokowi yang kerap memberi arahan untuk membangun bandara di pelosok Tanah Air.
Jokowi nilai landasan pacu tanggung
Jokowi mengeluhkan pesawat kepresidenan tidak dapat masuk Bandara Panua Pohuwato. Jokowi kemudian memerintahkan Budi Karya untuk menambah panjang landasan pacu di bandara baru tersebut.
Jokowi sudah meminta Budi Karya untuk lebih diperpanjang karena dianggap terlalu nanggung. Presiden menargetkan pembangunannya dapat selesai tahun depan.
“Saya lihat kalau 1.200 itu nanggung, didarati (pesawat jenis) ATR full enggak bisa. Tadi saya naik ATR – pesawat perintis, karena pesawat kepresidenan nggak bisa mendarat,” kata Jokowi saat peresmian, dikutip dari siaran langsung Sekretariat Presiden.
Ditargetkan rampung tahun depan
Jokowi kemudian memerintahkan supaya panjang landasan pacu harus ditambah sehingga pesawat ATR Full bisa memasuki wilayah Pohuwato. Eks Gubernur Jakarta itu menargetkan perbaikan bisa rampung pada tahun depan jika tidak bisa dikebut pada tahun ini.