TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)--kini bernama Badan Riset dan Iinovasi Nasional atau BRIN--menyebut setidaknya ada empat akar masalah Papua. Merujuk penelitian yang dilakukan LIPI pada 2009 yang dimuat dalam laporan Tim Kajian Papua LIPI dalam buku "Papua Road Map", berikut empat akar masalah Papua.
1. Masalah sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia
Masalah sejarah dan integrasi kerap membuat masyarakat Papua diintimidasi dan didiskriminasi. Salah satu contoh adalah kejadian persekusi terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Adanya tindakan rasisme pada persekusi itu pun mengundang kemarahan dari mahasiswa dan masyarakat yang ada di Papua dan berbuah demonstrasi besar-besaran.
2. Kekerasan dan pelanggaran HAM yang berlangsung di Papua dari 1965 melalui operasi militer nyaris tak ada pertanggungjawaban dari negara
Kekerasan yang dialami oleh masyarakat Papua terjadi sejak operasi Trikora yang dilakukan oleh Soekarno. Menurut Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan (PAK) HAM Papua, Mathius Murib, masalah HAM di Papua saat ini bukannya membaik, melainkan menjadi tambah rumit atau buruk.
Misalnya tindak kekerasan yang terus meningkat dan penyanderaan yang terus terjadi. “Kekerasan meningkat, sandera masih ada, semua pendekatan yang dilakukan juga belum sesuai dengan semangat HAM,” ujar Mathius dalam Diskusi Terfokus Rekomendasi UPR (Universal Periodic Review) Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) ke-4, Rabu, 30 Agustus 2023.
3. Perasaan terdiskriminasi dan termarjinalkan yang diakibatkan oleh penyingkiran orang-orang Papua dalam rumusan pembangunan di tanah mereka
Dikutip dari Walhi.or.id, masalah pembangunan tersebut membuat masyarakat Papua merasa tidak dianggap dan kerap berujung pada diskriminasi. Salah satu contohnya adalah proyek-proyek ekstraktif yang masuk ke Papua tanpa meminta persetujuan masyarakat Papua.
4. Kegagalan pembangunan di Papua
Dalam laporan LIPI, pembangunan di Papua yang gagal menjadi salah satu akar masalah yang perlu diselesaikan oleh negara. Pembangunan tersebut melingkupi bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat.
ANANDA RIDHO SULISTYA | I GUSTI AYU PUTU PUSPASARI | ABC | RIRIN AGUSTIA | ANTARA
Pilihan Editor: TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?