TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Calon Presiden Prabowo Subianto kemungkinan terjadi setelah putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan oleh politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus kepada Tempo, Sabtu, 13 April 2024. Menurut Deddy, secara etika pertemuan tersebut akan berdampak politis sehingga perlu menunggu putusan Mahkamah Konstitusi.
“Itu kan pertemuan yang akan berdampak politis. Besar kemungkinan tidak akan terjadi sampai keluar putusan MK,” kata Deddy.
Wacana pertemuan Megawati dengan Prabowo pertama kali dilontarkan oleh Partai Gerindra. Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut rencana perjumpaan Prabowo dan Megawati akan berlangsung dalam suasana Idul Fitri.
"Kita sedang mengkomunikasikan (pertemuan Prabowo dan Megawati) memang dalam silaturahmi Idul Fitri. Komunikasi sesama anak bangsa sebagai orang timur itu biasa," kata Dasco di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
Dasco enggan mendetailkan kapan tanggal pertemuan dua ketua umum partai ini akan berlangsung. Seorang petinggi partai koalisi pendukung Prabowo menyatakan pertemuan Megawati dan Prabowo tengah diusahakan untuk dipercepat. Semula, pertemuan itu digadang-gadang berlangsung selepas persidangan sengketa hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi selesai.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah juga menyatakan pertemuan Megawati dan Prabowo baru akan terlaksana setelah sidang sengketa hasil pemilihan umum di MK berakhir. Dia mengakui partai banteng masih berfokus memantau berjalannya proses di MK.
"Mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan setelah PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum) di Mahkamah Konstitusi selesai," kata Ahmad Basarah seusai salat Idul Fitri di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024.
Prabowo hanya tersenyum saat ditanya mengenai rencana pertemuan dengan Megawati. Calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 itu hanya mengucapkan selamat berlebaran kepada awak media setelah keluar dari kediaman Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta, Kamis, 11 April 2024.
"Selamat lebaran semuanya, maaf lahir dan batin. Terima kasih," ucap Prabowo.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan pertemuan Megawati dengan Prabowo Subianto lebih mungkin terealisasi daripada pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ujang, Prabowo bisa menjadi juru damai antara Ketua Umum DPIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo. Ia berpendapat hubungan Prabowo dengan putri Bung Karno tersebut bisa menjadi batu loncatan rekonsiliasi antara Megawati dengan Jokowi.
“Prabowo sebagai presiden yang akan dilantik Oktober nanti tentu punya tugas besar untuk bisa mendamaikan Megawati dan Jokowi yang sampai saat ini belum bertemu,” kata Ujang saat dihubungi Tempo, Sabtu, 13 April 2024.
Presiden Jokowi, yang secara formal masih kader PDIP, pecah kongsi dengan partainya akibat perbedaan jalan politik di Pilpres 2024. Jokowi mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Di sisi lain, PDIP mengusung bekas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Perbedaan pilihan politik ini membuat hubungan Jokowi dan Megawati renggang sampai saat ini. Sejak pencalonan Gibran hingga Idul Fitri, Megawati dan Jokowi belum bertemu untuk silaturahmi. Padahal, baik Jokowi dan Megawati selalu bertemu pada tiap lebaran sebelumnya.
EKA YUDHA SAPUTRA | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | ANTARA
Pilihan Editor: Jelang Putusan MK, Tim Hukum Anies Sebut Hasil Bergantung Keberanian Hakim