Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Hukum AMIN Sebut Politisasi Bansos Pengaruhi Kemenangan Prabowo-Gibran, Apa Kata Pengamat dan Jokowi?

image-gnews
Kuasa Hukum pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam perkara sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024. TIM Hukum Nasional (Amin) menghadirkan 7 ahli dan 11 saksi. TEMPO/Subekti.
Kuasa Hukum pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam perkara sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024. TIM Hukum Nasional (Amin) menghadirkan 7 ahli dan 11 saksi. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bantuan sosial atau bansos menjelang Pemilu 2024 dituduh pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud sebagai politisasi dan memberi dampak pada kemenangan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran. 

Laporan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Februari 2024 menunjukkan adanya korelasi masyarakat pemilih Prabowo-Gibran dengan penerima bansos. Menghasilkan, 69 persen pencoblos Prabowo-Gibran adalah penerima bansos. Dilanjutkan dengan masyarakat yang tidak menerima bansos tidak pula memilih paslon 02 tersebut.

Survei tersebut juga menyatakan yang tidak terima Bansos tidak memilih Prabowo-Gibra, Lebih lanjut survei mengemukakan “… Tingkat dukungan masyarakat yang mengaku tidak menerima bansos terhadap 02 itu lebih rendah dibanding dengan (dukungan) masyarakat yang menerima bansos kepada 02 …”.

Penasihat Hukum Anies-Muhaimin (AMIN), Bambang Widjojanto uraikan adanya politisasi bansos ini ialah dengan meningkatkan anggaran perlindungan sosial atau perlinsos secara signifikan. Suatu hal yang janggal sebab pengeluaran ini terlalu jomplang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bambang menjelaskan, politisasi bansos dan kampanye terselubung Presiden Jokowi mempunyai pengaruh signifikan pada hasil survei terhadap Prabowo dan hal itu terkonfirmasi dari hasil survei, misalnya survei yang dirilis Litbang Kompas.

Pada Agustus 2023 hasil Survei Prabowo hanya sekitar 24,6 persen saja tapi meningkat menjadi 39,3 persen. Ketika Presiden Jokowi mulai aktif kampanye terselubung melalui kunjungan ke daerah dan meningkat lagi menjadi 58,8 persen setelah guyuran bansos dilakukan makin intensif dan demonstratif.

Pada 2018 ke 2019 masa Pemilu, ada peningkatan anggaran sebanyak Rp 14,6 triliun. Angka ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan pesta demokrasi peralihan 2023 ke 2024, sebanyak Rp 53,5 triliun. 

"Kemudian ada peningkatan sebanyak lebih dari 190 triliun tahun 2019, yang pada saat itu berlangsung pandemi dengan total pendanaan Rp 308 triliun," kata eks komisioner KPK it dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Maret 2024.

Lebih lanjut, secara sengaja bansos 2024 dipercepat pendistribusiannya. Melonjak drastis Rp 12,45 trilun pada Januari 2024, jika dibandingkan Januari 2023 sebanyak 3,88 triliun.

Direktur Eksekutif Indonesia Budegt Center (IBC) Arif Nur Alam nilai potensi bansos 2024 ini pun sangat besar. Ia pun beberkan lima ragam bentuk potensi politisasi bansos pada tahun politik. Pertama, penyalahgunaan data penerima. Kedua, penyelewengan dana. Ketiga, penggunaan simbol atau atribut peserta Pemilu. Keempat, personifikasi kebijakan bansos. Kelima, mempengaruhi preferensi politik masyarakat penerima bansos. 

Nyatanya Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi pemegang pengaruh tertinggi pada kampanye politisasi bansos ini. Laporan survei Litbang Kompas  Agustus 2023 menunjukkan kemenangan Prabowo-Gibran 24,6 persen. Angka ini berubah menjadi 39,3 persen pada Desember 2023 begitu Jokowi aktif berkunjung ke daerah-daerah untuk berkampanye terselubung. Meningkat pula menjadi 58,8 persen di Februari 2024.

"Faktanya, politisasi bansos menjadi faktor pendongkrak utama yang disertai dengan pelibatan Lembaga Kepresidenan beserta jajaran Kementerian, mobilisasi dan pengerahan. Aparat penegakan hukum dan aparatur negara, mulai dari penjabat kepala daerah hingga kepala desa. Kesemuanya itu berujung pada intervensi untuk memengaruhi para pemilih guna memenangkan Paslon O2, Prabowo-Gibran," kata Bambang yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Djuanda.

Meninjau di lapangan, kemenangan Prabowo-Gibran tak terlepas adanya pengaruh bansos dan keterlibatan presiden serta jajaran kementeriannya yang ikut berkampanye. Tak hanya itu, Aparat Penegakan Hukum dan Aparatur Negara hingga kepala desa pun dipertanyakan kedaulatannya. Mirisnya lagi pendistribusian bansos ini tanpa melibatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Pun jika membandingkan perolehan suara kemenangan Prabowo saat mencalonkan menjadi presiden pada 2014, 2019, dan 2024. Misalnya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, ada 21,91 persen pada 2014. Lalu pada 2019 menurun jadi 9,1 persen, dan meningkat drastis pada 2024 menjadi 75,39 persen. Ketidakwajaran ini tampaknya ada faktor signifikan yang turut memengaruhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kajian Pengamat

Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Arif Nur Alam menilai potensi politisasi bantuan sosial atau bansos pada tahun politik saat ini sangat besar. Hal tersebut mengingat anggaran bansos pada 2024 meningkat signifikan. 

"Memang ada kecenderungan tren dana bansos naik signifikan. Tahun 2024 angkanya naik Rp 53,3 truliun atau 12 persen dibandingkan realisasi anggaran perlindungan sosial tahun 2023," ujar Arif Nur Alam dalam diskusi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat pada Ahad, 7 Januari 2024. 

Ia merinci, pada 2024 anggaran bansos pada 2024 direncanakan sebesar Rp 486,8 triliun. Angka ini naik sebesar 12 persen atau Rp 533 triliun dari realisasi anggaran perlindungan sosial pada 2023 sebesar Rp 443,5 triliun. 

Menurutnya, anggaran ini berpotensi dipolitisasi oleh pihak yang berkepentingan dalam kontestasi politik di Pemilu 2024. Pasalnya, penambahan anggaran tersebut belum didukung dengan tata kelola yang transparan sehingga rentan menjadi bancakan politik. 

Tanggapan Bawaslu dan Jokowi

Menjawab persoalan ini, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengakui menerima adanya laporan dugaan terkait tindakan Jokowi dalam membagikan bansos terkait pasangan Prabowo Gibran. Yang berlokasi tepat di depan istana dekat dengan spanduk Prabowo-Gibran. Namun Bawaslu memutuskan tidak menindaklanjuti atas dasar netralitas.

Selain itu, Jokowi menyangkal jika ia lakukan poitisasi bansos untuk memenangkan pemilihan anaknya. Belanya, bansos diperuntukkan pada masyarakat yang sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, tak hanya keputusan eksekutif. 

Jokowi mengatakan ada dua pertimbangan pemberian bansos. Pertama kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia. Yang kedua, pemerintah ingin memperkut daya beli rakyat yang di bawah.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyangkal soal politisasi bantuan sosial yang dapat menguntungkan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Jokowi mengatakan pemberian bansos kepada masyarakat anggarannya juga sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, bukan semata keputusan eksekutif.

“Oh, sudah dari dulu kan. Dari September,” kata Jokowi saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat, 2 Februari 2024. “Jangan dipikir keputusan kita sendiri, sudah seperti itu dalam mekanisme kenegaraan (melalui DPR).”

ELLYA SYAFRIANI | DANIEL A. FAJRI | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Dalami Kucuran Dana Bansos Sebelum Pilpres, Timnas AMIN Ingin 4 Menteri Jadi Saksi di MK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

5 menit lalu

Faisal Basri diwawancara di Gedung Tempo Media Jakarta, 4 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis


PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

38 menit lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat (tengah) memberikan keterangan saat konferensi pers soal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 di DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Rakernas PDIP yang digelar pada 24-26 Mei ini, Djarot mengatakan tidak mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin karenanya keduanya sedang sibuk dan menyibukan diri. TEMPO/ Febri Angga Palguna
PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.


Hamdan Zoelva Nilai Revisi UU MK Jadi Ancaman Bagi Eksistensi Indonesia sebagai Negara Hukum

1 jam lalu

Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies-Imin, Hamdan Zoelva usai menghadiri Deklarasi Rakyat Militan Anies di Jalan Diponegoro Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 1 Februari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Hamdan Zoelva Nilai Revisi UU MK Jadi Ancaman Bagi Eksistensi Indonesia sebagai Negara Hukum

Revisi UU MK tak hanya menjadi ancaman bagi independensi lembaga peradilan, namun ancaman yang sangat serius bagi Indonesia sebagai negara hukum.


Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

1 jam lalu

Gedung Mahkamah Konstitusi di Jakarta
Reaksi Internal MK dan Ketua MKMK soal Revisi UU MK Bergulir di DPR

Pembahasan revisi UU MK antara pemerintah dan DPR menuai reaksi dari kalangan internal MK dan Ketua MKMK. Apa reaksi mereka?


Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

3 jam lalu

BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi peserta JKN. Berikut daftar rumah sakit di Jakarta Selatan yang menerima BPJS Kesehatan. Foto: Canva
Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.


Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

3 jam lalu

Pimpinan Pusat GP Ansor tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk dilantik oleh Jokowi pada Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.


MK Batasi 6 Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pileg, Apa Alasannya?

4 jam lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
MK Batasi 6 Saksi dan Ahli di Sidang Sengketa Pileg, Apa Alasannya?

MK hanya membolehkan para pihak menghadirkan lima orang saksi dan satu ahli dalam sidang sengketa pileg.


Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

4 jam lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.


Suap demi Predikat WTP dari BPK

5 jam lalu

Suap demi Predikat WTP dari BPK

Suap demi mendapatkan predikat WTP dari BPK masih terus terjadi. Praktik lancung itu dinilai terjadi karena kewenangan besar milik BPK.


Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

5 jam lalu

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai membuka acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 bertajuk 'ASEAN Forging Ahead' di Hotel Raffles Jakarta pada Rabu, 11 Oktober 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.