TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan meminta maaf atas perbuatan anggotanya yang menyiksa warga Papua. Ia berjanji akan memperketat pengawasan dan memastikan kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Dia memastikan semua pelaku penganiayaan ini akan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut Izak Pangemanan, pihak TNI akanl melakukan langkah-langkah sesuai dengan kearifan lokal di Papua. Dia pun mengatakan pihaknya akan mengevaluasi demi memastikan bahwa kejadian yang mencoreng nama baik TNI itu tidak akan terulang kembali.
"Sekali lagi, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas kejadian ini dan saya berjanji ke depan akan meningkatkan pengawasan," kata Pangdam Cenderawasih, dilansir dari Antara.
Profil Izak Pangemanan
Mayjen Izak Pangemanan merupakan perwira tinggi TNI AD yang menjabat sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih sejak 26 April 2023. Saat itu ia ditunjuk Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menggantikan Mayjen Muhammad Saleh Mustafa. Sebelumnya Izak menjabat sebagai Kas Kogabwilhan III.
Izak lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 6 Maret 1969. Sebelum terjun ke dunia militer, ia telah menamatkan pendidikan wajib SD pada 1981, SMP pada 1984, dan SMA pada 1987. Sosok yang akan genap berusia 56 tahun ini merupakan lulusan Akademi Militer atau Akmil angkatan 1990.
Selain lulus dari Akmil, Izak juga menyelesaikan sejumlah pendidikan militer lain. Di antaranya Sussarcab HUB (1991), Sussarcab INF (1997), Selapa (2000), Seskoad (2006), Sesko TNI (2014), dan Lemhannas RI (2018). Juga pendidikan kejuruan: Dik Komando (1992), Dik PARA Dasar (1992), Dik GLG (1992), Sus Sandi Yudha (1994), Sus Free Fall (1997), Sus Bahasa Inggris (1999), dan Sus Gumil (2000).
Riwayat jabatannya yaitu saat berpangkat Letnan Dua hingga Kapten, Izak menduduki posisi sebagai Pama Dithubad (1990-1991), Danton Hub Denma Kopassus (1991-1992), Pahub Yon 12 Grup 1 Kopassus (1992-1993), Danton Hub Kopassus (1993-1994), Pahub Grup 1 Kopassus (1994-1996), Pahub Yon 11 Grup 1 Kopassus (1996-1999), Wadanden 441 Grup 4 Kopassus (1999-2000), dan Pama Grup 4 Kopassus (2000).
Pada 2001, Izak mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Mayor. Setelah itu, jabatan yang diembannya antara lain Danden 1 Yon 44 Grup 4 Kopassus (2000-2001), Kasiops Grup 3 Sandha Kopassus (2001-2004), Wadanyon 33 Grup 3 Kopassus (2004-2006), Panbandyalat Sops Kopassus (2006), dan Danyon 32 Grup 3 Kopassus (2006-2008). Pada 2007, dia jadi Letnan Kolonel, jabatannya: Dansatdik Sesandha Kopassus (2008), Kadepsus Pusdikpassus (2008-2009), dan Wadan Grup 3 Sandha Kopassus (2009-2011).
Izak kemudian menjadi kolonel pada 2011. Saat menjadi kolonel, jabatan yang pernah diembannya yaitu Dan Grup 3/Sandi Yudha (2011-2013), Pamen Ahli Gol IV/Kopassus Bid. Taktik Parako (2013), Pamen Kopassus (2013-2014), Pamen Denma Mabesad (2014-2015), Danrindam XVII/Cenderawasih (2015-2017), Paban Sahli Bin Instra Bid. Ekonomi (2017-2018), dan Pamen Denma Mabesad (Dik Lemhannas) (2018-2020).
Pada Juni 2020, Izak naik pangkat jadi Brigadir Jenderal. Saat itu dia sempat menjabat sebagai Danrem 172/Praja Wira Yudha (2020-2022) dan Kasdam II/Sriwijaya. Kemudian, pada 2003 dia menjadi Mayor Jenderal. Izak lalu ditunjuk sebagai Kaskogabwilhan III (2023) sebelum akhirnya menggantikan Mayjen M Saleh Mustafa sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih.
ANANDA RIDHO SULISTYA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO
Pilihan Editor: TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi Terhada[ 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua