TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut penanggulangan demam berdarah (DBD) melalui pelepasan nyamuk Wolbachia mulai diterapkan di lima kota besar. "Sudah mulai dilakukan di Bandung, di Bontang, Kupang, Jakarta, satu lagi di Semarang," kata Budi saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Budi menjelaskan, nyamuk Wolbachia efektif menurunkan angka DBD di Yogyakarta usai Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pelopor pengembangan riset. "Kota Yogyakarta itu satu-satunya kota yang turun (angka DBD) sejak Wolbachia diluncurkan," ujarnya.
Budi juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap hoax soal nyamuk Wolbachia yang beredar. "Jangan sampai sesuatu yang niatnya bagus dan sudah ada bukti ilmiahnya jadi tidak jalan," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi juga menyebut DBD sebagai penyakit menular DBD itu urutan keempat di Indonesia dengan sekitar 120 ribu kasus dalam setahun. DBD, jelas Budi, menyusul TBC dengan 1 juta penderita, HIV 500 dengan ribu penderita, dan malaria 400 ribu penderita.
Budi meminta masyarakat tak perlu panik dengan persebaran DBD. Menurut dia, potensi kematian akibat DBD cukup rendah. "Rumah sakit Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," tuturnya.
Secara detail, Budi turut mengingatkan sejumlah upaya untuk mencegah DBD, yakni meniadakan genangan air, menyemprotkan insektisida, hingga memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: Respons Puan Maharani, PKB, hingga Gerindra Soal Progres Hak Angket Pemilu di DPR