TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, datang menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Anies tiba di gedung tersebut pukul 17.38 WIB dengan mengenakan baju koko putih dan peci hitam.
Pada hari yang sama, capres Prabowo Subianto bertemu dengan Surya di NasDem Tower pada pukul 13.36 WIB.
Kunjungan tersebut sempat membuat publik bertanya-tanya, karena Prabowo merupakan lawan politik NasDem dalam Pemilu 2024, di mana NasDem tergabung di Koalisi Perubahan dan mengusung Anies-Muhaimin. Terlebih, kedatangan Prabowo disambut dengan cukup meriah, terutama dengan gelaran karpet merah.
Kepada awak media, Anies kemudian mengkonfirmasi bahwa kedatangannya hari ini untuk buka bersama dengan anak yatim.
“Sore hari ini saya memenuhi undangan untuk menghadiri acara buka bersama dengan anak-anak yatim yang sudah direncanakan sejak minggu lalu,” ungkap Anies. Dia menyebut, tak ada pembicaraan khusus karena dirinya datang untuk buka puasa bersama.
“Kalau tadi santai aja karena kami buka bersama. Jadi, lebih banyak bicara, ya cerita tentang buah, cerita tentang makanan, cerita macam-macam soal itu,” tuturnya.
Ihwal pertemuan Surya dengan Prabowo pada Jumat siang, Anies menilai hal itu merupakan hal baik karena NasDem menyambut kedatangan tokoh politik.
“Saya rasa itu sesuatu yang baik ketika ada tokoh seperti Pak Prabowo mau berkunjung, lalu partai Nasdem sebagai tuan rumah menerima dan menyambut,“ lanjut Anies.
Dalam keterangannya, Anies juga menegaskan pihaknya masih fokus pada proses gugatan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, atas dugaan kecurangan Pilpres 2024. Anies menilai, segala bentuk sikap dan pernyataan yang terjadi hari ini masif bersifat spekulatif.
“Pembentukan kabinet baru bulan Oktober, sekarang masih bulan Maret. Jadi apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif,” ungkap Anies.
Meskipun KPU telah menyelesaikan proses rekapitulasi dan mengumumkan hasilnya, Pemilu 2024 masih belum berakhir. Pasangan calon lainnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, mengajukan gugatan sengketa Pemilu ke Mahkamah Konstitusi.
Pada Kamis, 21 Maret 2024, Anies-Muhaimin secara resmi mendaftarkan permohonan gugatannya. Sementara itu, pihak Ganjar-Mahfud mengkonfirmasi bahwa mereka akan mengajukan gugatan mereka, dengan batas waktu paling lambat pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Pilihan Editor: Pertemuan Surya Paloh-Prabowo, Akankah Berlanjut pada PPP, PKB dan PDIP?