TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kompak menyinggung Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai pembayar pajak tertinggi, di antara menteri Kabinet Presiden Joko Widodo.
Momen itu terjadi saat kegiatan Lapor Surat Peringatan (SPT) pajak di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024. Presiden Jokowi awalnya melempar candaan saat tiba di ruang utama.
Sebelum acara simbolik itu dimulai, Jokowi melemparkan gurauan dengan bertanya siapa yang membayar pajak paling banyak. "Ini paling tinggi, siapa ini?" kata Jokowi.
Sejumlah menteri secara bersamaan menyinggung bahwa yang membayar pajak paling tinggi adalah yang mengenakan jas. Di antara semua menteri yang hadir – hanya Luhut yang mengenakan jas. Menteri yang lain memakai pakaian atas batik.
Beberapa saat kemudian itu Zulhas dan Bahlil kembali mengungkit soal pembayar pajak tertinggi, sambil menunjuk Luhut. Lelucon itu lantas disambut tawa para menteri di lokasi. "Yang paling banyak yang pakai jas," ujar Zulhas.
"Kalau udah pakai jas, bayar pajak paling banyak,” timpal Bahlil. “Kalau Pak Sandi pura-pura miskin, Pak.”
Selain Zulhas dan Bahlil, beberapa menteri yang hadir di Istana Negara adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menpan Reformasi Birokrasi Azwar Anas,dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain itu, ada Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Pilihan Editor: Saat Bahlil Meledek Sandiaga soal PPP Tak Lolos Parlemen