TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa dirinya dan pasangannya, Prabowo Subianto akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia. Dia mengatakan akan merangkul seluruh unsur apabila resmi menjadi presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2024.
Seperti diketahui, KPU telah mengesahkan rekapitulasi nasional hasil perolehan suara Pilpres 2024 di seluruh provinsi di Indonesia pada Rabu malam. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, unggul dibanding dua pasangan lainnya, Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Menurutnya, langkah itu termasuk merangkul kubu Anies dan Ganjar. Kedua paslon yang turut berkontestasi itu memiliki visi dan misi untuk memajukan bangsa.
“Ya semua dirangkul. Semua kan punya visi dan misi untuk memajukan bangsa,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 20 Maret 2024.
Namun demikian, menurutnya, upaya itu akan dilakukan asalkan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud bersedia. Dia mengakui, sejauh ini belum ada komunikasi dengan paslon 01 dan 03.
“Ya itu kalau (paslon 01 dan 03) mau dirangkul. Ya nanti kita tindaklanjuti lagi (pertemuan dengan mereka),” ucapnya.
Selain itu, Gibran sendiri pernah mengungkapkan keinginannya untuk bisa menemui keempat tokoh tersebut. “Ya nanti (bertemu) kalau beliau-beliau sudah memberi kesempatan untuk sowan ya,” ujarnya di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 16 Februari 2024.
Ketika ditanya, sejauh mana komunikasi dengan mereka, Wali Kota Solo itu mengaku belum ada komunikasi. Kendati demikian, dia menyebut akan terbuka untuk berbincang-bincang. “Saya kan enggak pernah menutup komunikasi,” kata Gibran.
Dia juga berharap dalam waktu dekat bisa bertemu dan mengobrol dengan para rivalnya di Pemilu 2024 itu. “Ya untuk komunikasi, memang belum. Tapi saya sangat berharap dalam waktu dekat bisa ngobrol-ngobrol santai, sarapan pagi, maupun ngopi-ngopi,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti memperkirakan Anies dan Ganjar tidak akan bergabung ke kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, dua capres pesaing Prabowo itu bakal ogah menerima ajakan masuk ke dalam pemerintahan rivalnya.
“Anies dan Ganjar, saya kira akan menolak untuk bergabung,” kata Ray melalui pesan singkat pada Minggu, 18 Februari 2024.
Dia menuturkan alasan penolakan Anies dan Ganjar adalah kesantunan politik. Tak hanya itu, lanjut dia, ada juga faktor dukungan politik di belakang keduanya yang menjadi pertimbangan.
Ray menyebut, faktor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang siap menjadi oposisi akan mencegah Ganjar bergabung ke pemerintahan Prabowo. Sementara Anies yang bukan kader partai politik (parpol) bisa jadi tak menarik untuk diajak berkoalisi.
“Ganjar, kesantunan politik dan partai (PDIP) yang nampaknya akan ambil posisi oposisi. Anies, kesantunan politik. Tapi juga tidak punya partai, jadi tidak menarik untuk dilibatkan,” ucapnya.
Untuk diketahui, KPU telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara pada Rabu 20 Maret 2024. Prabowo-Gibran menang di 36 provinsi dari total 38 provinsi. Sementara dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi yang dimenangkan Anies-Muhaimin adalah Aceh dan Sumatera Barat. Sementara, Ganjar-Mahfud tidak mememangkan satu provinsi pun.
Berdasarkan data yang direkap, Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara atau 58, 59 persen dari pemilih. Kemudian, di peringkat kedua terdapat pasangan Anies-Muhaimin yang meraih 40.971.908 suara. Adapun Ganjar Pranowo dan Mahfud MD meraih 27.040.878. Total suara pemilih 164.227.475.
Pilihan Editor: Ganjar-Mahfud Pastikan akan Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK
MELYNDA DWI PUSPITA | TEMPO.CO