INFO NASIONAL - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melantik Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto sebagai Penjabat Gubernur Riau menggantikan Edy Nasution, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 36/P Tahun 2024 tentang Pengesahan Pemberhentian Gubernur Riau dan Pengangkatan Pj. Gubernur Riau.
Tito meminta, amanah yang diberikan ini dapat dijalankan dengan baik. “Tolong kepercayaan yang diberikan pimpinan negara Bapak Presiden dengan menandatangani Keppres tentang penjabat ini agar dijalankan sebaik-baiknya,” kata Tito.
Tito menjelaskan, jika amanah dijalankan dengan baik, maka akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun, jika amanah ini disalahgunakan tentu akan menimbulkan risiko. “Itu saya minta jalankan dengan baik, berikan contoh kepada staf,” ujarnya.
Menurut Tito, berbagai upaya yang perlu dilakukan SF Hariyanto agar menjadi pemimpin yang kuat. Titi menegaskan, pemimpin yang kuat tidak hanya ditopang oleh struktur pimpinan di atasnya, tapi juga dukungan dari jajaran di sekitarnya.
Karena itu, Tito meminta Hariyanto dapat membangun hubungan baik dengan jajarannya, termasuk bupati atau wali kota dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Hariyanto juga perlu membangun hubungan yang baik dengan masyarakat sehingga mendapat dukungan terhadap berbagai program yang dijalankan.
Misalnya dengan rajin turun ke lapangan menemui masyarakat untuk menyerap berbagai aspirasi. “Kemudian memiliki pijakan yang kuat, fondasi yang kuat untuk kokoh berdiri yaitu kepercayaan rakyat, yaitu disukai rakyat,” ujar Tito.
Tito juga mendorong Hariyanto agar memiliki konsep mengenai program yang perlu dikerjakan. Sebab, Provinsi Riau merupakan daerah penting dengan jumlah penduduk yang banyak dan sumber daya alam melimpah.
Hal itu agar Hariyanto dapat memperkuat kapasitas masyarakat untuk mengelola sumber daya alam tersebut. “Dibuat program-program untuk memperkuat sumber daya manusianya menjadi tenaga kerja yang unggul, terampil, berwawasan luas, dan sehat,” kata Tito. (*)