TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah bertemu Ketua Umum Partai Nasional Demokrat alias Ketum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta pada Ahad kemarin, 18 Februari 2024. Sejumlah tokoh maupun partai politik angkat bicara soal ini.
Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, persamuhan Jokowi dan Surya Paloh berlangsung tertutup selama sekitar sejam. Pertemuan ini lantas menjadi pembicaraan publik.
Ihwalnya, Surya Paloh dan partainya mengusung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Adapun putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto yang menjadi pesaing Anies dan Muhaimin.
Sementara itu, hasil real count Komisi Pemilihan Umum atau KPU per 19 Februari 2024, Prabowo dan Gibran memperoleh suara 58,61 persen dari 71,92 persen suara yang masuk. Oleh sebab itu, pertemuan Jokowi dan Surya Paloh ditengarai menjadi pertanda bergabungnya NasDem ke kubu Prabowo-Gibran.
Berikut tanggapan sejumlah tokoh maupun parpol soal persamuhan keduanya:
1. Jokowi Ingin Jadi Jembatan
Jokowi buka suara soal pertemuannya dengan Surya Paloh Ahad kemarin. Menurut mantan Wali Kota Solo ini, urusan politik merupakan wewenang partai.
"Saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai. Ya (jembatan) semuanya. saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya," kata Jokowi usai peresmian Rumah Sakit Pertahanan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Februari 2024.
2. Gibran: Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Bisa Dinginkan Suasana
"Saya kira semua tokoh-tokoh, ketua umum-ketua umum partai jika bertemu, bersilaturahmi, saling jaga komunikasi akan mendinginkan suasana," ucap Gibran di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Senin.
Dia pun mengaku senang jika para pemimpin parpol dan tokoh saling berkomunikasi pasca Pemilu 2024. “Yang penting itu warga bisa melihat pimpinan-pimpinannya bisa saling komunikasi. Adem. Di atas adem, di bawah adem,” kata dia.
Ditanya peluang NasDem bergabung ke pemerintahan, Gibran menegaskan ingin mendinginkan suasana pasca Pilpres 2024. Hal ini termasuk jika para tokoh atau ketum parpol dapat saling bertemu dan bersilaturahmi.
3. NasDem Sebut Pertemuan Jokowi-Surya Paloh Hal Biasa
"Pak Surya Paloh diundang oleh presiden Jokowi untuk makan malam. Pertemuannya biasa, sudah biasa, lazim dilakukan oleh Pak Surya dan Pak Jokowi," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di Jakarta pada Senin.
Menurut dia, Surya Paloh adalah politikus yang terbuka berkomunikasi dengan siapa saja. Adapun pertemuan tersebut berbicara banyak hal tentang kebangsaan hingga situasi dinamika di Indonesia saat ini. Bahkan, disertai sajian berupa bakso dan mi goreng.
"Pak Surya seringkali menyampaikan, jangan karena Pemilu, lalu kemudian negara dan bangsa kita porak poranda atau terpecah belah," ujar Willy.
4. PKB Belum Tentukan Sikap
Calon wakil presiden Anies Baswedan sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengunggah link berita salah satu media nasional di akun X-nya @CakImiNOW pada Ahad malam. Tak lupa dengan caption serupa judul berita, yakni "PKB Sebut Surya Paloh Temui Jokowi Tanpa Koordinasi Koalisi".
Di sisi lain, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal mengatakan partainya terbuka untuk komunikasi politik dari semua pihak usai Pemilu 2024. Ini disampaikan Cucun saat ditanya isu komunikasi politik antara PKB dan kubu Prabowo-Gibran.
Namun, dia mengatakan sampai saat ini belum ada komunikasi politik antara PKB dan kubu 02. "Sampai sekarang DPP PKB belum berpikir bagaimana langkah-langkah terkait koalisi atau apapun," ucap Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Ahad.
5. Mahfud Enggan Berkomentar
Calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud Md. enggan mengomentari pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh. Ini dia sampaikan saat ditemui usai rapat terbatas Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Jakarta pada Senin.
"Tidak tahu, masa minta tanggapan kepada saya," ujar Mahfud.
6. TPN Ganjar-Mahfud: Kami Berprasangka Baik
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud Benny Rhamdani menyebut belum mengetahui hasil pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh. Kendati demikian, dia berharap kunjungan Surya Paloh ke Istana Negara hanya pertemuan biasa.
"Jadi, tidak perlu dicurigai pertemuan tersebut dan kami berprasangka baik, tidak pernah ragukan idealisme Pak Surya Paloh," ucap Benny di Jakarta, Senin.
SULTAN ABDURRAHMAN | DANIEL A. FAJRI | SEPTIA RYANTHIE | ANTARA
Pilihan Editor: Surya Paloh dan Jokowi Bertemu, Pakar Politik Fisip Unair Menduga Ada Bargaining Tertentu