TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Trisakti, UPN Veteran Jakarta, dan sejumlah organisasi mahasiswa lainnya melakukan demonstrasi dengan tuntutan pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Kalau sampai Jokowi berani bagi-bagi bansos bahkan menyatakan bahwa presiden boleh berkampanye artinya banyak pelanggaran yang sudah dia lakukan. Jokowi mempermalukan kita dengan menganggap masyarakat bodoh,” kata Kevin, seorang mahasiswa Universitas Trisakti dalam orasinya di depan Istana Negara, Rabu, 7 Februari 2024.
Ia mengatakan, para guru besar di berbagai universitas di Indonesia sudah menyatakan sikap mengkritik kinerja Jokowi dan meminta Wali Kota Solo itu untuk netral selama Pemilu 2024.
“Guru-guru besar mendukung kita. Maka kita tuntut Jokowi untuk dimakzulkan, dan minta DPR melakukan check and balance,” katanya.
Dalam orasinya, mahasiswi itu juga mengatakan Jokowi telah melakukan perampasan ruang hidup di sejumlah wilayah demi kepentingan oligarki. “Saya tak sepakat dengan kebijakan hilirisasi Jokowi yang ugal-ugalan. Jokowi telah memenuhi sarat untuk dimakzulkan,” kata dia.
Pantauan Tempo, massa aksi mengaku berjalan dari Universitas Trisakti dan tiba di depan Istana Negara sekitar pukul 17.30 WIB. Saat tiba, mahasiswa yang mengenakan jaket berwarna biru tua dan hijau itu langsung melakukan orasi.
Beberapa dari mereka juga membakar spanduk-sapnduk yang dibawa. Hingga pukul 18.33 WIB, aksi bakar-bakaran spanduk masih terus dilakukan, dan aksi maish berlangsung.
Atas aksi tersebut, Tempo meminta tanggapan dari Istana. Namun hingga berita diunggah Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum merespons.
Pilihan Editor: Soal Kampanye Pilpres 2024 Satu Putaran, LKSP: Berdasarkan Survei, Sulit Membenarkan Itu