TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kampanye terselubung maka secara etika mempermalukan diri sendiri.
“Balik lagi ke etika, etika seorang pemimpin selalu saya katakan harus sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sumpah itu,” katanya di rumahnya Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Februari 2024.
Jika dipandang dari etika, kata dia, hukumannya bukan penjara melainkan perasaan malu. “Kalau seorang melanggar etika artinya dia memalukan dirinya sendiri dan dia melanggar niat baik,” ujarnya.
Jusuf Kalla mengatakan agar tak melanggar etika, jika Jokowi ingin berkampanye maka harus mendaftarkan diri sebagai tim sukses. Mendaftarkan diri, kata dia, juga agar tak melanggar undang-undang.
“Kalau tak terdaftar namanya kampanye terselubung. Kalau saya mah menyatakan dukung, tapi saya tak kampanye, saya hanya duduk tak pernah bicara,” kata dia.
Sementara Jokowi memastikan tidak akan turun gelanggang mempromosikan kandidat dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024. Menurut Jusuf Kalla, presiden yang tak berkampanye maka tepat menjalankan perannya.
“Tak kampanye itu, ya baguslah. Tapi memang tak harus kampanye, kalau mau kampanye daftar dulu ke KPU sebagai tim suksesnya dari pada nomor 2, daftar dulu. Kalau dia kampanye maka langgar undang-undang,” ujarnya.
Sebelumnya, Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ganjar-Mahfud akan melaporkan Jokowi ke Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu atas dugaan pelanggaran dalam kampanye dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Ketua Jarnas Gamki Gama, Rapen Sinaga, mengatakan dugaan pelanggaran itu dilakukan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Salatiga, Jawa Tengah pada Senin, 22 Januari 2024. Ketika itu, dari kaca jendela mobil dinas yang dikendarai Iriana dan Jokowi, muncul tangan dengan pose dua jari. Sosok yang mengacungkan jari tersebut diduga adalah Iriana.
Pilihan Editor: Guru Besar dan Sivitas Akademika Bergerak, Pakar Hukum Tata Negara: Mereka Perjuangkan Pendapat Akademik yang Independen