TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sivitas akademika hingga alumni kampus masih bergerak menyerukan rasa keprihatinannya terhadap situasi demokrasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelang Pemilu 2024. Hari ini, Senin, 5 Februari 2024, sekitar 16 kampus di Indonesia berencana membacakan seruannya dalam pergerakan merespons dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini.
Berbagai guru besar dari ragam universitas di Indonesia menyerukan gerakan “Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat”. Gerakan ini menyusul titik awal Petisi Bulak Sumur oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada atau UGM.
"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada," kata Profesor Koentjoro di Balairung UGM, Rabu, 31 Januari 2024.
Koentjoro menyoroti praktik pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi, keterlibatan sejumlah aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang berjalan dan pernyataan kontradiktif Presiden Jokowi tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik.
“Soal netralitas dan keberpihakan merupakan wujud penyimpangan dan ketidakpedulian akan prinsip demokrasi," kata Koentjoro.
Gerakan itu berlanjut ke Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia, Universitas Khairun Ternate, Universitas Andalas, Universitas Lambung Mangkurat, dan 16 lainnya yang akan mendeklarasikan diri pada hari ini.
Komunitas alumni dan sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan hari ini juga akan mendesak Presiden Jokowi beserta jajaran penyelenggara negara agar bersikap netral dalam kontestasi Pemilu 2024. Pengamat politik sekaligus anggota komunitas, Ray Rangkuti mengatakan pernyataan resmi itu akan dibacakan di UIN Syarif Hidayatullah pada Senin, 5 Februari 2024. "Nanti di halaman depan kampus dibacakan jam 11 pagi," katanya kepada Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.
Dalam laporan Koran Tempo edisi Senin, 5 Februari 2024, pengajar STF Driyakara Setyo Wibowo membenarkan ihwal kegiatannya yang akan dilakukan hari ini. Ia mengatakan akan melakukan seruan lanjutan dari gerakan yang sempat dihelat pada November 2023 bertajuk “Seruan Jembatan Serong II”. “Ini suara hati mahasiswa dan kami yang sama-sama prihatin terhadap sikap Jokowi dan situasi politik saat ini,” katanya.
ANDI ADAM FATURAHMAN | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Unesa dan Unair Agendakan Pernyataan Sikap atas Situasi Demokrasi Hari ini