TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur dari jabatannya Komisaris Utama Pertamina. Ia memberi keterangan yang mendetail di Instagram. "Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris utama PT Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok di Instagramnya @basukibtp, Jumat, 2 Februari 2024.
Ahok juga menyatakan mendukung dan mengampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. “Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya,” begitu tulis Ahok.
“Saya tentu mengharapkan rakyat bisa melihat Pak Ganjar dan Pak Mahfud bisa dipercaya, bukan janji-janji kosong,” kata Ahok saat ditemui di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud TKRPP, Jl Diponegoro 72, Jakarta Pusat, pada Ahad, 4 Februari 2024.
1. Berpolitik Masuk DPRD Kabupaten Bangka Belitung
Setelah berfokus bisnis, Ahok memulai karier politiknya dengan adanya kendala birokrasi yang menghambat usahanya. Pada 2003, ia masuk politik Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB). Pada 2004, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung Timur untuk periode 2004-2009. Saat menjabat DPRD ia menolak mengambil uang SPPD fiktif. Ia dikenal masyarakat, karena terbiasa bertemu warga.
2. Bupati Belitung Timur
Setelah menjabat sebagai anggota DPRD, Ahok mendapat dukungan menjadi Bupati Belitung Timur. Ia mendapat dukungan lagi untuk maju dalam pemilihan Gubernur Bangka Belitung pada 2007. Tetapi, ia kalah.
3. Anggota DPR RI
Setelah kalah dalam pemilihan gubernur, ia mencalonkan diri menjadi anggota legislatif naungan partai Golkar. Akhirnya ia menduduki kursi Komisi II DPR.
4. Wakil Gubernur DKI Jakarta
Nama Ahok melejit setelah diminta mendampingi Joko Widodo atau Jokowi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada periode 2012-2017. Namun, jabatan itu hanya sebentar saja, karena Jokowi maju sebagai calon presiden. Jokowi pun terpilih bersama Jusuf Kalla, sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014–2019.
5. Gubernur DKI Jakarta
Ahok menggandeng politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat untuk mendampingi dia sebagai Gubernur DKI Jakarta selama periode 2017-2019. Selama tiga tahun Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selanjutnya pasangan Ahok-Djarot maju untuk bersaing dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Persaingan ini melaju dua putaran menghadapi Anies-Sandiaga, namun Ahok-Djarot kalah.
Setelah kekalahan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, Ahok tersandung kasus penodaan agama yang kontroversial. Pada 9 Mei 2017, dia divonis dua tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Pada 24 Januari 2019, Ahok bebas dari penjara. Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 22 November 2019.
MYESHA FATINA RACHMAN I ADINDA ALYA IZDIHAR I DEWI NURITA I ADIL AL HASAN
Pilihan Editor: 5 Serba-serbi Ahok Mundur dari Pertamina, Komentar Erick Thohir hingga Reaksi Warganet