TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT masih akan terus terjadi,seperti disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap gunung api yang masih dalam status level IV atau Awas.
"Betul, potensi ancaman masih ada. Endapan lava di permukaan masih ada dan guguran atau awan panas juga masih terjadi," ujar Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki PVMBG Kushendratno di pos pengamatan di wilayah Wulanggitang, seperti dikutip dari Antara, Ahad, 28 Januari 2024.
Gunung Lewotobi merupakan gunung berapi kembar yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung tersebut terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Perempuan dan Gunung Lewotobi Laki-laki. Pada Sabtu, 23 Desember 2023, Gunung Lewotobi Laki-laki dilaporkan telah mengalami erupsi.
Mengutip antaranews.com, menurut PVMBG selama periode 1 hingga 31 Desember 2023 aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan signifikan Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Raja, menyebutkan “Erupsi terjadi pada pukul 07.14 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 sampai 1.500 meter di atas puncak.”
Dilansir dari vsi.esdm.go.id, sejak tanggal 17 Desember 2023, status tingkat aktivitas gunung tersebut sudah mencapai Level II (Waspada). Gunung Lewotobi Perempuan juga dinaikkan statusnya dari Level I (Normal) menjadi Level II. Berdasarkan pemantauan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT, erupsi terjadi pada pukul 07:14 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 1000-1500 meter di atas puncak (2584 meter di atas permukaan laut).
Sementara itu, pemantauan PVMBG pada tanggal 1-9 Januari 2024 menunjukkan aktivitas vilkanik Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat pesat kolom erupsi maksimum 1.500 m dari pusat erupsi. Hal ini menjadikan tingkat aktivitas vulkanik dinaikkan menjadi Level IV (Siaga) mulai tanggal 9 Januari 2024.
Profil Gunung Lewotobi Perempuan dan Laki-laki
Dikutip dari antaranews.com, Gunung Api Lewotobi Perempuan memiliki ketinggian 1.703 meter di atas permukaan laut, sedangkan Gunung Api Lewotobi Laki-laki memiliki ketinggian 1.584 di atas permukaan laut. Puncak kedua gunung tersebut hanya dipisahkan sejauh 2 kilometer.
Gunung Api Lewotobi merupakan gunung api jeni andesit yang cukup terkenal akan sejarah erupsi magmatiknya. Rentang waktu ledakannya cukup bervariasi, yaitu antara 1 hingga 59 tahun. Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami erupsi terakhir pada 12 Oktober 2002, sedangkan Lewotobi perempuan terakhir mengalami erupsi pada 1935.
Belakangan ini, Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak lima kali per 18 Januari 2024. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.48 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 2.084 meter di atas permukaan laut.
Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan hasil pengamatannya bahwa gunung api tersebut sudah mengalami erupsi sekitar 41 kali sejak awal tahun 2024. Hal tersebut menjadikan Gunung Lewotobi sebagai gunung api paling aktif di Indonesia, berjumlah dua kali lipat lebih banyak dari Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Gunung Api Lewotobi menempati sepuluh desa di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Bura dan Wilanggitang. Kecamatan Ile Bura terdiri Desa Ile Bura, Desa Nobo, Desa Nuri, Desa Riang Rita, dan Desa Birawa. Sedangkan Kecamatan Wulanggitang terdiri dari Desa Klantanglo, Desa Hokeng, Desa Neokote, Desa Waiula dan Desa Hewa.
Plt. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi dan juga wisatwan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.
SUKMA KANTHI NURANI | AMINUDDIN
Pilihan Editor: Gunung Lewotobi Sudah 5 Kali Meletus Hari Ini 41 Sejak Awal Tahun