Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

16 Tahun Soeharto Berpulang Setelah 23 Hari Dirawat di RSPP Jakarta, Istana Terakhir di Astana Giribangun

image-gnews
1.000 hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto. ANTARA/Regina Safri
1.000 hari meninggalnya mantan Presiden Soeharto. ANTARA/Regina Safri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Genap 16 tahun, Soeharto, Presiden Indonesia kedua meninggal. Soeharto wafat pada Ahad, 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina atau RSPP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Pada hari itu, Soeharto tepat dirawat selama 23 hari. Dilansir dari Koran Tempo, pada dini hari, sumber Tempo mengatakan bahwa kornea mata Soeharto sudah tidak bereaksi. “Secara klinis, hal ini bisa disimpulkan bahwa pasien mengalami kematian batang otak,” ujarnya. 

Namun, saat itu, kata sang sumber, tim dokter belum bisa memastikan status kematian Soeharto lantaran menunggu neurolog yang kompeten untuk menentukan status kematian. Barulah, pada pukul 11 siang, Yusuf Misbach, neurolog, datang dan memastikan fungsi batang otak. Lalu, pukul 13.10 WIB, semua alat bantu berhenti bersamaan dengan meninggalnya Soeharto. 

Keterangan sumber tersebut, dibantah oleh Hadiarto Mangunnegoro, anggota Tim Dokter Kepresidenan. “Batang otak Soeharto tak pernah mati sampai saat terakhir (pukul 1 siang),” katanya. Ia pun menjelaskan bahwa satu hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu malam, Soeharto dilaporkan mengalami kembung akibat usus yang tidak bekerja. 

Menurutnya, perut kembung ini mengakibatkan paru-paru Soeharto yang sudah kepayahan semakin tertekan. Di saat yang bersamaan, kata Hadiarto, Soeharto juga dideteksi mengalami asidosis, yakni kondisi asam darah yang kelewat tinggi. 

Kemudian, Koordinator Tim Dokter Kepresidenan, Djoko Rahardjo mengatakan Soeharto meninggal dalam keadaan tidur. "Tak sadar saja, begitu," kata Djoko, pada Minggu, 27 Januari 2008. Ia mengaku bersama anggota tim dokter lainnya sudah berusaha maksimal. 

"Tapi Tuhan berkehendak lain," kata Djoko. Dia juga menambahkan jenazah akan disemayamkan di Cendana. Menurut Djoko, penyebab kematian ialah kegagalan fungsi organ. 

Jose, salah satu anggota tim dokter lainnya mengungkapkan secara umum kondisi tubuh Soeharto sangat kuat. Meskipun, paru-paru, jantung dan ginjalnya sudah terkena infeksi sistemik dan membebani semua organ lain, kata Jose, Soeharto mampu bertahan selama 23 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, sebelum jenazah Soeharto di bawa ke ambulans, tampak dari lorong UGD RSPP, Prabowo Subianto dan Sudi Silalahi yang melafalkan syahadat ketika mendorong jenazah Soeharto menuju ambulans. Di luar, 17 anggota pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah disiapkan untuk mengawal ambulans menuju rumahnya di Jalan Cendana Nomor 6/8 Menteng, Jakarta Pusat.  

Keesokan harinya, sekitar pukul 07.00 WIB jenazah di bawa ke halaman rumah untuk upacara militer persemayaman dengan Inspektur Upacara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat saat itu Agung Laksono. Kemudian, bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Avianto Saptono, Danrem 051 Wijaya Karta, Jakarta Timur saat itu. 

Selanjutnya, jenazah dibawa ke lapangan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dan akan diterbangkan ke Solo. "Saya serahkan jenazah untuk dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga di Astana Giri Bangun," kata putri sulung almarhum Soeharto, Siti Hardianti Indra Rukmana. 

Kemudian, pukul 12.15 WIB, Soeharto dimakamkan di Kompleks Astana Giribangun, Karanganyar, Jateng, dengan upacara kemiliteran dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai presiden. 

Liang lahat untuk mantan presiden kedua itu pun sudah selesai digali, pada Minggu, 27 Januari 2008. Menurut Pelaksana Harian Astana Giribangun, Sukirno, penggalian liang lahat dilakukan sejak pukul 15.30 WIB. Sebanyak 2.000 kursi pun telah dipersiapkan di sekeliling makam, beserta tenda dan pengeras suara. "Melibatkan 57 orang," kata Sukirno. 

MICHELLE GABRIELA | IMRON ROSYID | DESY PAKPAHAN | REH ATEMALEM | NUR ROCHMI | SUTARTO | MCH | AQIDA SWAMURTI

Pilihan Editor: 52 Tahun RSPP Soeharto Meresmikan dan Meninggal di Sana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa turut hadir dalam acara Dharma Santi Nasional di di Balai Komando Kopasus, Cijantung, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: Istimewa
Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.


Paspampres Langsung Kawal Prabowo dan Gibran Usai Penetapan KPU, Bagaimana Aturannya?

2 hari lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Paspampres Langsung Kawal Prabowo dan Gibran Usai Penetapan KPU, Bagaimana Aturannya?

Prabowo dan Gibran langsung dikawal Paspampres usai KPU menetapkannya sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Bagaimana aturannya?


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

4 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

6 hari lalu

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

7 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

8 hari lalu

Logo Kopasus. Istimewa
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.


72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

10 hari lalu

Danjen Kopassus baru Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) dan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat serah terima jabatan di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta, Jumat (4/12). TEMPO/Subekti
72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.


72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

10 hari lalu

Pasukan Kopassus TNI AD mengikuti geladi upacara Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 3 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.


Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

17 hari lalu

Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Antrean warga untuk menghadiri acara open house Idul Fitri sempat ricuh lantaran sejumlah warga memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso
Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.