INFO NASIONAL - Muhammad Zinedine Alam Ganjar menjajal main basket lawan tim basket Pekan Olahraga Nasional (PON) Sulawesi Utara. Mereka bertanding dalam kegiatan bertajuk “Cari Suara Basketball Fun Game Bersama Alam Ganjar” yang digelar di Universitas Sam Ratulagi, Manado, Jumat, 19 Januari 2024.
Tim PON Sulut baru saja memastikan tiket lolos ke babak kualifikasi PON ke-21 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara pada September medatang.
Saat Alam Ganjar tiba di lokasi, sempat singgah ke Esspecto Coffee, Sario. Pengunjung dan pendukung yang didominasi kaum hawa, sangat antusias menyambut putra calon presiden Ganjar Pranowo ini. Kepada penggemarnya, Alam mengaku terkesan dengan keindahan alam dan kuliner khas Manado.
Selanjutnya Alam langsung menuju ke basket hall di Universitas Sam Ratulangi. Kehadirannya disambut penampilan grup breakdance. Alam yang ditantang untuk melakukan battle dance langsung mempertontonkan aksinya. Penonton pun berdecak kagum.
Adapun saat pertandingan basket, Alam Ganjar berhasil mencetak poin pertama. Hal ini membuat tim basket PON Sulut kagum dengan keahliannya.
Selain bermain basket, Alam juga berdiskusi dengan penonton. Salah satu pertanyaan yang muncul yakni keresahan pemuda Manado yang berkecimpung di industri kreatif. Pasalnya, kondisi saat ini memaska pelaku industri musik harus berada di Jakarta apabila ingin berkembang dan meraih kesuksesan.
Alam pun tidak menampik hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah yang paling konkret untuk dapat berkembang dan merintis karier di industri apa pun. "Bicara realita dan idealisme, kenapa sekarang untuk berkembang harus ke Jakarta? Karena tak bisa dimungkiri bahwa infrastruktur dan pasar utamanya ada di sana karena di sana cara untuk berkembang," ucapnya.
Namun ia berharap di masa depan distribusi lebih merata. Akses dan fasilitas dari berbagai industri semakin berkembang di daerah-daerah. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengurangi kepadatan populasi Jakarta dan mendorong daerah lain semakin berkembang.
"Dengan Indonesia yang luas dan industri musik variatif, harus ada distribusi infrastruktur secara merata, tidak hanya industri musik saja coba kita bayangkan di Manado ada suatu tempat yang menjadi integrasi anak muda bebas mau ngapain aja, ekosistem supporting supaya anak muda nggak bingung lagi mau produktif," kata Alam.
"Tapi saya rasa kalau ini ada di setiap provinsi, jadi salah satu penyebaran industri musik di Indonesia akan ada tindakan afirmasi terkait industri musik yang belum ada label, karena belum ada regulasi konkret mengelola hal itu.”
Setelah melakukan sesi diskusi bersama para pengikutnya, Alam terlihat diajak bernyanyi bersama. Dirinya menyanyikan lagu daerah Manado guyub bersama menutup acara tersebut. (*)