TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengklaim pasangan nomor urut 2 berpihak penuh terhadap upaya konservasi alam. Menurut dia, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, keberpihakan kepada konservasi alam ditunjukkan jelas dalam visi misi Prabowo-Gibran "Astacita". Dia berujar dokumen itu membahas perlindungan dan penghentian pengrusakan kawasan konservasi serta perlindungan satwa dan tumbuhan langka.
"Hukuman seberat-beratnya akan diberikan kepada pemilik perusahaan yang terlibat usaha pertambangan yang merusak ekologi, pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembunuhan hewan langka yang dilindungi," ujar Budisatrio dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Januari 2024.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, hukuman ini harus dijatuhkan supaya menimbulkan efek jera. "Ini juga selaras dengan Revisi UU Konservasi yang sedang dibahas di DPR," ujar dia. Semua pihak, menurut dia, harus terlibat dengan penegakan hukum yang tegas dan semangat kolaboratif.
Selain penegakan hukum, Budisatrio mengatakan Prabowo-Gibran akan mengupayakan pelestarian lingkungan dengan semangat kolaborasi. Dia mengatakan, kolaborasi itu dijalankan dengan masyarakat adat, pemerintah daerah, akademisi, hingga swasta. “Semua harus dilibatkan," ujar Budisatrio.
Budisatrio mencontohkan, Prabowo-Gibran akan menggunakan skema Public Private People Partnership atau PPPP untuk merehabilitasi hutan rusak. Dalam skema ini, dia mengklaim manfaat terbesar akan dirasakan oleh masyarakat.
Pimpinan Komisi IV DPR itu mengatakan, upaya konservasi alam ini sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan dalam ekonomi hijau. "Untuk itu kita harus melindungi keanekaragaman hayati, flora dan fauna berdasarkan kearifan lokal sebagai bagian dari aset bangsa," kata Budisatrio.
Sementara itu, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, mengatakan pihaknya meragukan janji ekonomi hijau pasangan Prabowo-Gibran. Iqbal mengatakan janji itu hanya merupakan cara agar mereka dianggap sebagai pasangan calon yang memiliki kepedulian terhadal lingkungan.
"Visi misi ini hanya untuk mereka ikut-ikutan mendapatkan label hijau," kata Iqbal kepada Tempo, Jumat, 27 Oktober 2023.
Iqbal mengatakan janji Prabowo-Gibran tentang ekonomi hijau dan energi hijau tak lebih dari sekadar jargon. Hal itu disebabkan mereka tak menjelaskan secara detail bentuk dari ekonomi hijau yang dimaksud. "Sebagaimana visi-misi calon lain," kata Iqbal.
HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Siap-siap Debat Cawapres, Intip Optimisme Cak Imin, Gibran, dan Mahfud Md