INFO NASIONAL - Momen bersejarah saat Presiden ke-4 Republik Indonesia, almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menandatangani Keputusan Presiden RI No. 8/2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS RI menjadi tonggak penting dalam sejarah lembaga pemerintah nonstruktural ini. Hari ini, kita merayakan perjalanan BAZNAS yang semakin kuat, besar, dan diandalkan sebagai koordinator perzakatan nasional sesuai dengan amanah UU No. 23/2011.
Beberapa periode kepemimpinan telah mengukuhkan posisi BAZNAS, dari pengumpulan ratusan juta di awal beroperasi hingga ratusan miliar selama dua dekade. Fundraising pada 2023 mencapai Rp888 miliar, menunjukkan meningkatnya kepercayaan publik. Dengan penuh keyakinan, BAZNAS menargetkan perolehan sebesar Rp1,022 triliun tahun ini.
Kepercayaan publik yang terus tumbuh tercermin dari posisi Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut, meskipun tahun lalu tidak memegang posisi teratas untuk salah satu dari tiga perilaku memberi individu menurut World Giving Index (WGI).
Pengumpulan dana BAZNAS melibatkan zakat, infak/sedekah, corporate social responsibility (CSR), dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL). Dalam era teknologi informasi, pengumpulan zakat memasuki fase crowded funding, seperti yang diwujudkan melalui zakat hub yang memanfaatkan kemajuan teknologi.
Tahun 2024 menetapkan target pengumpulan sebesar Rp1,022 triliun atau pertumbuhan 51,52 persen dari realisasi akhir 2023. Pengumpulan zakat tahun ini diperkirakan mencapai 84,38 persen, meningkat 50,94 persen dari akhir 2023. Infak/sedekah diperkirakan mencapai 10,76 persen, tumbuh 31,97 persen dari akhir 2023. Sementara rencana pengumpulan CSR tahun 2024 sebesar 1,84 persen, dengan pertumbuhan signifikan 303,37 persen dari akhir 2023. Pengumpulan DSKL tahun 2024 diperkirakan sebesar 3,02 persen, tumbuh 103,25 persen dari akhir 2023.
Dengan target pengumpulan zakat, infak/sedekah, dan DSKL Baznas pada 2024 sebesar Rp1,022 triliun, rencana penyaluran untuk program dan pendayagunaan mencapai Rp888,4 miliar, menunjukkan pertumbuhan 106,98 persen dari realisasi penyaluran berdasarkan bidang pada akhir 2023.
Dengan meningkatnya kepercayaan publik yang tercermin dari pengumpulan dana ZIS yang mengalami kenaikan drastis, BAZNAS berhasil mewujudkan visi 2020-2025, yakni "Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat." Pencapaian tersebut dijalankan melalui sembilan misi, termasuk membangun Baznas yang kuat, terpercaya, dan modern serta memaksimalkan literasi zakat nasional dan peningkatan pengumpulan ZIS-DSKL secara masif dan terukur.
Pendistribusian dan pendayagunaan ZIS-DSKL diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan umat, dan mengurangi kesenjangan sosial. Peningkatan kompetensi, profesionalisme, integritas, dan kesejahteraan amil zakat nasional juga menjadi fokus utama, seiring dengan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur.
Pengelolaan zakat secara nasional diperkuat melalui sistem perencanaan, pengendalian, pelaporan, pertanggungjawaban, dan koordinasi. Kemitraan antara muzaki dan mustahik serta sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang zakat menjadi landasan bagi pembangunan zakat nasional.
Dengan langkah-langkah strategis ini, BAZNAS berkomitmen untuk berperan aktif dan menjadi referensi bagi gerakan zakat dunia, mendukung ekonomi syariah, dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia dan di seluruh dunia. Sebagai lembaga yang merangkul nilai-nilai keumatan dan kemasyarakatan, BAZNAS juga terus membangun kemitraan dengan sektor-sektor strategis, seperti pendidikan, layanan haji dan umrah, pariwisata halal, industri makanan dan minuman, Ziswaf (Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf), masjid, pesantren, dan sebagainya.
Keberhasilan BAZNAS dalam meningkatkan kepercayaan publik dan mencapai target pengumpulan dana yang ambisius menandai peran pentingnya dalam mendukung pemerataan dan keadilan sosial melalui zakat dan dana sosial keagamaan. Dengan semangat untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan umat, dan mengurangi kesenjangan sosial, BAZNAS terus menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mendistribusikan zakat untuk kesejahteraan bersama.
Semoga BAZNAS terus menjadi lembaga yang berdaya, transparan, dan efektif dalam mengelola zakat, mewujudkan visi keumatan, dan memberikan dampak positif bagi Indonesia dan dunia.(*)
