TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud Md., merespons permintaan Prabowo Subianto untuk berdiskusi di luar forum debat calon presiden soal data pertahanan Indonesia dan kinerja Kementerian Pertahanan yang dipimpin Ketua Umum Partai Gerindra itu. Mahfud mengatakan perbedaan data sebaiknya dibahas saat debat, bukan berdua di tempat lain.
Mahfud memberi sinyal dirinya dan Ganjar Pranowo tak akan meladeni permintaan Prabowo itu. Dia mempersilakan jika kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ingin menyambut tawaran Prabowo untuk bertemu di luar forum.
“Silakan saja Pak Anies mau datang kalau diajak, tapi menurut saya itu debat. Debat itu datanya dibuka disaat berdebat bukan ngomong berdua. Dan, tidak semua yang ditanyakan itu rahasia,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) tersebut, suatu hal dikatakan rahasia negara harus mengacu pada Undang Undang (UU). Dia mencontohkan data soal prajurit yang disersi, strategi pertahanan, intelijen. Menurut Mahfud Md, jika mencakup data anggaran, seharusnya dibuka ke publik, karena itu tanggung jawab ke publik.
“Bukan mengajak ngomong berdua bicara data. Yang satu ngomong ini datanya, dan yang satu lagi ngomong nanti kita ngomong berdua. Ini debat harus di hadapan publik, tidak boleh berdua dong,” kata Mahfud.
Prabowo sebut data Ganjar dan Anies keliru, kemudian ajak diskusi di luar debat capres
Ajakan dari Prabowo Subianto untuk membahas data pertahanan itu muncul pada ajang debat capres Ahad lalu, 7 Januari 2024. Prabowo melontarkan ajakan itu setelah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo membuka sejumlah data soal kinerja Kementerian Pertahanan.
Anies menyoroti anggaran Rp 700 triliun yang dimiliki Kementerian Pertahanan dalam lima tahun namun tak mampu menahan serangan siber ke laman lembaga itu. Anies juga mengaku prihatin karena Kemenhan hanya membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas. Seperti diketahui, Kemenhan berencana memboyong 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar senilai 733 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Sementara Ganjar Pranowo menyoroti kegagalan Kemenhan dalam memenuhi Minimum Essential Force (MEF) yang telah ditetapkan pemerintah lima tahun lalu. Dengan masa jabatan Prabowo yang tersisa satu tahun, Ganjar pun menilai target itu tak akan terpenuhi.
Prabowo pun menyatakan data yang dipaparkan Anies dan Ganjar itu salah. Meskipun sempat didesak untuk menunjukkan data yang benar, Prabowo mengelak tak memiliki waktu yang cukup. Selain itu, para pendukungnya menyatakan data yang diminta Anies dan Ganjar itu bersifat rahasia.
Prabowo Subianto pun sempat mengajak Anies dan Ganjar untuk berdiskusi soal data itu di luar forum debat capres.