TEMPO.CO, Jakarta - Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TNPB-OPM telah 10 bulan. Selama itu, belum ada kabar yang jelas mengenai langkah pemerintah dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Panglima TNI yang baru menjabat, Jenderal TNI Agus Subiyanto menyebut bahwa pihaknya akan lebih mengedepankan operasi teritorial dalam upaya menyelamatkan Pilot Susi Air. Dengan kata lain, sudah jelas bahwa pemerintah Indonesia tidak akan menggunakan operasi militer.
Lebih lanjut, operasi teritorial dapat dipahami sebagai pendekatan berbasis soft power yang dilakukan oleh TNI dengan tujuan untuk merangkul masyarakat. Sementara itu, operasi militer biasanya melibatkan aksi perencanaan dan pengaturan angkatan militer yang meliputi operasi udara, operasi darat, dan operasi luat.
“Kita akan melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di sana untuk komunikasi, berkomunikasi, itu saja. Makanya ke depan kita kedepankan operasi teritorial,” kata Agus Subiyanto usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 22 November 2023.
Disandera Sejak Februari 2023
Sebelumnya, Pilot Susi Air, yakni Philip Mark Mehrtens telah disandera oleh TPNPB-OPM sejak 7 Februari 2023. Philip yang menerbangkan pesawat dengan nomor SI 9368 awalnya mengalami hilang kontak pada pukul 07.40 WIT, lalu pada pukul 09.12 WIB terdapat sinyal darurat yang menyebut bahwa pesawat tersebut ditemukan terbakar di Lapangan Terbang Distrik Paro.
Sebby Sambom selaku Juru Bicara TPNPB-OPM menyebut dalam pernyataan tertulisnya bahwa pihaknya mengaku bertanggung jawab atas upaya sabotase yang dilakukan terhadap salah satu pesawat Susi. Aksi sabotase tersebut diluncurkan oleh pihak Sebby Sambom sesaat setelah pesawat mendarat di Lapangan Terbang Apro, pada Selasa, 7 Februari 2023 pada pukul 06.17 WIT.
Pada keesokan harinya, tepatnya pada Rabu, 8 Februari 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menyampaikan bahwa lima penumpang pesawat Susi Air yang pada saat itu berada dalam satu pesawat dengan Philip Mertens, telah berhasil dievakuasi. Kendati demikian, keberadaan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut belum diketahui keberadaannya.
Sebagai respon atas situasi tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut bahwa penyanderaan Philip Mertens tidak ada kaitannya dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB OPM. Namun demikian, OPM membantah tuduhan tersebut dengan membuat foto dan video yang mengungkap bahwa mereka menyandera Philip Mertens, selain itu TPNPB-OPM turut menyampaikan bahwa penyanderaan tersebut akan terus berlangsung hingga Selandia Baru dan negara lain bertanggung jawab karena telah mengirim senjata, serta melatih TNI-Polri melawan warga Papua.
Respons Susi Pudjiastuti
Pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti berbicara dengan nada yang tinggi saat menelepon Karel Phil Erari, seorang tokoh gereja di Papua, sekaligus sosok pendeta yang menjadi penghubung antara Susi dengan OPM.
Obrolan tersebut berawal dari permintaan OPM yang ingin pemerintah Indonesia menarik semua pasukan non-organik dari Papua. Phil juga menyatakan bahwa akan melibatkan pimpinan Gereja Injil di Indonesia atau GIDI di pedalaman Papua untuk membebaskan Philip.
Susi menyebut sudah merintis usaha penerbangan di Papua sejak 20 tahun lalu. Selain itu, Susi menyebut dirinya juga kerap membantu masyarakat di Papua, baik berupa obat-obatan hingga menyekolahkan anak-anak di Papua. Ia bahkan meminta menyampaikan pesan tersebut kepada Bishop, rekan Phil di Papua.
"Kalau Pak Bishop tanya, saya mau apa? Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI, saya bom semua sendiri! Saya marah!" kata Susi dengan nada tinggi, dalam rekaman tersebut, Jumat, 5 Mei 2023.
Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TNPPB-OPM) menolak protes yang diajukan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti terkait penyanderaan pilot Philip Mark Marthens. Menurut OPM, Susi adalah bagian dari penjajah.
"Susi adalah bagian dari pemerintah kolonial yang menjajah Papua," kata Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Senin, 8 Mei 2023.
RENO EZA MAHENDRA MAGANG TEMPO PLUS | M JULNIS FIRMANSYAH | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | DANIEL A. FAJRI I M ROSSENO AJI
Pilihan Editor: Susi Pudjiastuti Marah Soal KKB Serang Pasukan TNI, SInggung Sering Bantu Warga Papua