TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, jumlah tersebut adalah orang-orang yang ditangkap selama periode awal Januari hingga 17 Desember 2023.
“Ada 142 tersangka yang telah diamankan oleh Densus 88 sepanjang 2023,” kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu, 20 Desember 2023. Para tersangka teroris itu, kata Ahmad, terlibat dalam dugaan tindak pidana terorisme dan pendanaan terorisme.
Saat ini, Ahmad menyatakan bahwa 16 tersangka sedang dalam tahap pemeriksaan dan 101 lainnya dalam tahap penyidikan. Sementara itu, ada 23 tersangka yang berkas perkaranya dinyatakan sudah lengkap atau P21.
Adapun dua tersangka lainnya meninggal dunia dalam proses penegakan hukum. “Ada dua tersangka yang meninggal dunia dalam penegakkan hukum, dilakukan penegakan hukum oleh Tim Densus 88,” ujar Ahmad.
Dari 142 tersangka, Ahmad menungkapkan bahwa terdapat 138 pria dan 4 wanita. Mereka berasal dari berbagai organisasi yang diketahui memiliki operasi di Indonesia.
Di antaranya 29 tersangka dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), 49 tersangka dari jaringan Abu Oemar (AO), dan tujuh tersangka dari Jamaah Anshorut Syariah (JAS). Selain itu, terdapat juga 50 orang tersangka dari Jamaah Islamiyah (JI) dan lima tersangka dair jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Selain itu, juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengungkapkan terdapat beberapa tersangka yang menerima pelatihan terorisme di luar negeri. “Kita tahun ini menangkap lima orang FTS, yaitu foreign terrorist fighter. Jadi yang bersangkutan pergi ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok teroris di sana,” kata dia.
Di antaranya, Aswin berujar, terdapat satu orang dari Jamaah Islamiyah yang sempat bergabung dengan jaringan Jihad Global di Suriah. Selain itu, ucap Aswin, empat orang dari Jamaah Anshorut Syariah juga pernah berangkat ke Yaman untuk bergabung dengan kelompok Al Qaeda in the Arabian Peninsula atau AQAP.
Pilihan Editor: Kata Jokowi Soal Uang Haram untuk Kampanye yang Ditemukan PPATK