TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Hamdan Zoelva, menepis anggapan pihaknya menjual kisah korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Harun Al Rasyid dalam debat calon presiden pada Selasa lalu, 12 Desember 2023. Harun adalah pendukung Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tewas saat aksi 22 Mei 2019.
Dalam ajang debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut, Anies membawa orang tua Harun. Hamdan menyatakan langkah tersebut dilakukan mereka untuk membangun kesadaran masyarakat.
"Jadi untuk membangun awareness (kesadaran) bahwa ada kejadian yang tidak terselesaikan," kata Hamdan Zoelva saat ditemui di Rumah Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Desember 2023.
Hamdan menekankan mereka ingin membangun kesadaran dari semua kalangan bahwa ada ketidakadilan yang belum terselesaikan untuk korban. Dia mengklaim kalau peristiwa yang terjadi pada Harun harus menjadi pembelajaran bagi pemerintah yang akan memimpin selanjutnya.
Anies singgung Harun untuk gambarkan kondisi penegakan hukum
Dalam debat capres tersebut, Anies Baswedan, menyebut nama Harun Al Rasyid dalam penjabarannya. Anies menyebut nama Harun saat dia menjelaskan jika hukum dan keadilan saat ini tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Anies menyebut Harun Al Rasyid adalah salah satu pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
“Yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil pemilu. Apa yang terjadi? dia tewas. Sampai hari ini tidak ada kejelasan,” kata Anies di Gedung KPU, Jakarta, 12 Desember 2023.
Kisah Harun Al Rasyid
Bentrokan antara massa dan aparat gabungan Brimob Polri dan TNI terjadi 21 dan 22 Mei 2019. Bentrok terangkai dengan aksi-aksi demonstrasi di depan Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, untuk menolak hasil Pemilu 2019. Dari lokasi itu, bentrokan merembet ke kawasan Tanah Abang dan juga Slipi, Jakarta Barat.
Harun Al Rasyid tercatat sebagai salah satu korban tewas akibat rangkaian kerusuhan 22 Mei 2019 itu. Harun berusia 15 tahun. Harun Al Rasyid diketahui meninggal di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu malam, 22 Mei lalu.
Ia disebut terkena tembak lalu sempat dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat. Sebelumnya namanya disebut sebagai korban yang dipukuli oleh anggota Brimob di depan masjid Al Huda, Kampung Bali. Peristiwa itu terekam dalam video yang kemudian viral.
Jenazah Harun diautopsi di rumah Sakit RS Polri Kramat Jati. Di tubuh Harun ditemukan luka tembak. Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati saat itu, Brigadir Jenderal Musyafak, mengatakan Harun mengalami luka tembak pada bagian lengan kiri atas hingga menembus dada.
TKN sebut Anies singgung kasus Harun untuk menarik simpati
Sementara Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (TKN Prabowo-Gibran), Ahmad Muzani, menuding Anies Baswedan hanya menggunakan nama Harun Al Rasyid untuk menarik simpati. Dia menyatakan Harun bukan merupakan pemilih, pendukung, atau pun simpatisan, melainkan anak-anak yang ikut menjadj korban.
"Tolong dicek apa yang dikatakan orang tua di media sosial," ujarnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Desember 2023.