Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Perempuan Indonesia yang Bijak Digital

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Pemerintah terus mengupayakan peningkatan literasi digital kepada masyarakat Indonesia. Musababnya, Kabar hoaks dan aksi kejahatan siber di Indonesia terus meningkat. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan yang digelar pada Rabu, 13 Desember 2023 secara hybrid, luring dan daring.

Dalam kegiatan Literasi Digital bagi Perempuan “Yuk, Lebih Cakap di Ruang Digital”, ratusan perempuan yang hadir mendengarkan pengalaman dan belajar cara lebih bijak dalam berinteraksi di dunia maya, sekaligus menjaga keamanan data pribadi pada ponsel. Narasumber yang hadir adalah Dewan Pengarah Siberkreasi dan Executive Director of ICT Watch, Indriyanto Banyumurti; Puteri Pariwisata 2004 dan presenter, Nadia Mulya; serta Aktor dan penyanyi, Josis Mokalu atau lebih dikenal sebagai Yosi “Project Pop”.

Tampil pertama, Indriyanto Banyumurti menjelaskan bahwa banyak orang yang masih belum memahami sebuah kabar yang diterima di media sosial bisa masuk ke dalam berita hoaks atau tidak. 

Padahal pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan pada 2022-2023 sebanyak 215,63 juta orang. Dengan jumlah tersebut, rata-rata setiap masyarakat menggunakan internet selama 7 jam 42 menit. Kendati demikian, tingkat literasi digital Indonesia masih rendah.

“Survei dari Kominfo kepada 10.000 respondens tentang Kemampuan Mengidentifikasi Hoaks menemukan masih banyak yang belum mampu menentukan dengan tepat. Sebanyak 46 persen mengaku masih ragu atau yakin dan tidak yakin dalam menyikapi sebuah postingan, sedangkan yang yakin sebanyak 25 persen dan tidak yakin 20 persen,” tutur Banyu.

Banyu memberi contoh adegan dalam film “Budi Pekerti” yang menceritakan seorang guru BK bernama Prani sedang mengantre untuk membeli makanan. Seorang pembeli menyerobot antrean, dan Prani bertahan tetap mengantre sambil mengeluh “Ah sui” yang berarti “Ah lama”. Namun, ada seseorang yang merekam insiden tersebut dan mengunggah ke media sosial dengan mengatakan sang guru BK mengumpat di area publik menggunakan kata “Asu i” yang berarti “Anjing”.

Contoh adegan tersebut menjadi pelajaran agar setiap orang lebih berhati-hati dalam bermain media sosial atau “Saring sebelum Sharing”.

Pelajaran kedua yang patut menjadi perhatian yakni berhati-hati untuk meng-klik setiap tautan (link) yang dibagikan di media sosial maupun aplikasi pesan seperti WhatsApp dan Telegram.

Banyu meminta ratusan hadirin yang mayoritas perempuan mengklik tautan yang ia bagikan di layar peraga dengan iming-iming mendapat doorprize. Ternyata data ponsel setiap peserta meng-klik tautan tersebut langsung terpampang di layar peraga. 

“Bayangkan kalau oknum jahat yang mengirim link ini, bukan data ponsel saja tapi data lainnya. Hal ini berarti, kalau ada orang mengirim link, jangan sembarangan klik,” ujarnya. “Padahal saat mengklik tautan itu (yang saya bagikan) ada permintaan apakah boleh mengakses ke mikrofon, karena tidak waspada maka biasanya langsung yes.”

Modus ini, Banyu melanjutkan, disebut phising, yakni upaya untuk mendapatkan informasi seseorang dengan teknik pengelabuan. Tujannya beragam, bisa mencuri data pribadi, data akun, data finansial, dan lainnya. Contoh phising antara lain meminta OTP, mengirim tautan palsu, serta banyak lagi.

Banyu pernah mendapat undangan untuk mendapatkan status “centang biru” di Instagram. Ia hanya diwajibikan mengisi kolom user name dan kata kunci. Tampilannya sangat mirip dengan Instagram resmi. Setelah diteliti ternyata alamat situs berbeda dengan situs Instagram. Modus ini salah satu cara oknum kejahatan siber meretas akun media sosial.

“Yang sekarang sedang tren adalah love scam,” ujarnya. Dalam modus percintaan ini, pelaku kejahatan siber akan berpura-pura menjadi individu dengan penampilan dan profesi yang menarik. Ia akan merayu korban untuk dikuras uangnya.

Kiat Jaga Keamanan Ponsel

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyu mengimbau untuk menambah keamanan akun media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, TikTok, hingga WhatsApp. Salah satu cara dengan Verifikasi Dua Langkah. 

Masyarakat juga dapat mempelajari cara menjaga keamanan data pribadi di tautan: s.id/jagaprivasi. “Situs ini menyediakan alat-alat yang dapat membantu untuk meningkatkan keamanan digital,” ucapnya.

Terdapat beberapa pengetahuan di laman s.id/jagaprivasi. Misalnya untuk mengecek apakah surat elektronik (e-mail) pernah diretas atau tidak. Langkahnya: (1) Klik #1a: Cek Keamanan e-Mail. (2) tulis nama e-mail. (3) Jika pernah bocor, akan muncul alamat situs yang pernah terjadi kebocoran.  “Cara menanggulanginya, kita harus mengganti password di akun yang terjadi kebocoran tersebut,” kata Banyu.

Di s.id/jagaprivasi juga terdapat cara mengecek kekuatan sebuah kata kunci yang kita gunakan pada akun, serta metode keamanan lainnya, bahkan hingga tindakan yang harus dilakukan saat ponsel dicuri maupun saat akun diretas. Misalnya saat ponsel dicuri, masuk ke s.id/jagaprivasi, klik #4C: Lacak/Reset HP Android. Otomatis Google akan melacak keberadaan ponsel yang dicuri. 

“Jangan pernah sekali-kali file ekstensi .apk saat menerima pesan di WhatsApp. Akan sulit mengatasinya. Kita harus mengembalikan ke setelan pabrik dan mengganti semua password,” tutur Banyu.

Terkait konten hoaks, perjudian, pornografi, terorisme, obat terlarang, dan hal lain yang merugikan, Banyu mengingatkan agar masyarakat jangan sungkan untuk melapor ke alamat berikut: aduankonten.id atau kirim pesan ke aduankonten@kominfo.go.id, maupun melalui 08119224545. 

“Kita juga punya chatbot literasi digital untuk belajar cara mengamankan akun dan memeriksa kabar hoaks, dapat diakses melalui WhatsApp. Hubungi saja ke 0811-1059-9977. Ini hasil kerja sama Kominfo dengan ICT Watch dan WhatsApp Indonesia,” tutur dia.

Menurut Puteri Pariwisata 2004 dan presenter, Nadia Mulya, kaum perempuan sangat penting meningkatkan literasi digital karena lebih rentan dijadikan target oleh pelaku kejahatan siber. Alasannya, dalam ilmu psikologi kaum lelaki lebih mementingkan logika, sedangkan kaum perempuan mengutamakan perasaan. 

“Aristoteles punya retorika yang disebut persuasion triad. Manusia bisa dipersuasi berdasarkan tiga hal yaitu pathos, logos, etos. Perempuan lebih mudah kena pathos-nya. Ini berarti masuk melalui empati, emosi, atau perasaan. Sedangkan laki-laki logos atau logika,” ujarnya.

Pada otak perempuan, Nadia melanjutkan, setiap hal masuk ke bagian amigdala yang lebih pada perasaan. “Dan perempuan, hippocampus-nya besar, yakni bagian otak yang senang mencari hal baru. Makanya perempuan senang sharing karena otaknya memang seperti itu.”

Melanjutkan, Yosi “Project Pop” menekankan pentingnya perempuan selalu hati-hati. Salah satu yang patut memiliki kewaspadaan ketika menerima tawaran hadiah. “Terlalu yang terlalu indah membuat kita kurang waspada,” ujarnya. “Kasus penipuan paling tinggi di Indonesia modusnya iming-iming hadiah.”

Menurut Yosi, kewaspadaan menjadi kunci karena kejahatan siber akan terus berkembang. “Jadi literasi digital harus terus diadakan secara masif. Banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau, dan kita yang sudah dapat ilmu silakan bagikan ke keluarga di rumah,” kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

6 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.


Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

10 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali


Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

10 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.


Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

11 jam lalu

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5).
Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.


Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

12 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.


Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

13 jam lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi ketika meninjau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos Depok. Kamis, 2 Mei 2024 (Dok. Kominfo)
Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.


Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

14 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.


Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

14 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.


Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

14 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.


Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

14 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.