Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peran Bahasa Wujudkan Generasi Emas

image-gnews
Iklan

Hafidz Muksin

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

INFO NASIONAL - 

Indonesia kini telah memasuki usia 78 tahun merdeka. Jikadibandingkan dengan usia manusia, tentu angka kepala tujuh bukan usia yang muda, melainkan sudah memasuki usia manusia lanjut (manula). Layaknya manula, ia tentu hanya ingin mewujudkan tujuan hidupnya, yaitu menjadi manusia yang sejahtera dan bahagia serta mendapatkan keturunan yang cerdas, unggul, sukses, dan berakhlak mulia. 

Tujuan hidup itulah yang juga dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan pada pembukaan UUD 1945: “... melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”  

Kehidupan bangsa yang cerdas sudah digadang-gadang sebagai era generasi emas yang akan tiba pada tahun 2045 saat usia kemerdekaan bangsa Indonesia mencapai 100 tahun. Tentu untuk dapat mencapainya, diperlukan persiapan yangbaik agar generasi muda Indonesia yang cerdas, unggul, berdaya saing tinggi, dan berakhlak mulia dapat diwujudkan. 

Bagaimana cara mewujudkannya dan apa yang harusdilakukan untuk menginspirasi generasi muda agar mereka memiliki semangat juang dalam belajar dan berkarya di segala bidang? Sejenak kita belajar bagaimana momentum sejarah perjuangan generasi muda bangsa Indonesia dalam mempersatukan bangsa Indonesia hingga memperoleh kemerdekaannya melalui bahasa. Peran bahasa dalam mempersatukan bangsa dan menjadi obor semangat perjuangan generasi muda semoga dapat terus mengalir pada generasi emas Indonesia. 

Semangat Sumpah Pemuda 1928

Sejarah perjuangan bangsa telah membuktikan bagaimana perjuangan generasi muda berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat juang yang tinggi dan kegigihan merumuskan berbagai strategi untuk meraih kemerdekaan yang ditunjukkan para pemuda patut kita teladani.

Pada tahun 1928 para pemuda bangsa ini mengikrarkan Sumpah Pemuda: Pertama, "Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia." Kedua, "Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia." Ketiga, "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia." Itulah semangat yang menjadi tonggak sumpah yang tidak pernah pudar dan terus kita jaga serta kita bela bersama. 

Sumpah yang ketiga tentu menjadi penting dalam pergerakan perjuangan meraih kemerdekaan saat itu. Dengan kesadaran akan keberagaman dan kebinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia dengan berbagai bahasa daerah, bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi yang mempersatukan bangsa Indonesia. Para kaum cendekia juga menggunakan media bahasa Indonesia dalam berjuang, baik melalui surat maupundalam bentuk cerita simbolis untuk menggelorakan semangat perjuangan bangsa ini. Kekuatan bahasa Indonesia pada puncaknya dapat kita lihat dalam naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disusun oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Perjalanan perjuangan bangsa menuju kemerdekaan melalui kekuatan diplomasi bahasa telah menjadi bukti nyata betapa penting peranan bahasa dalam perjuangan bangsa Indonesia.Tentu kita sebagai bangsa yang besar patut bangga karena bahasa Indonesia didukung oleh 718 bahasa daerah yang memiliki nilai-nilai luhur, pengetahuan, dan budaya di dalamnya yang harus terus kita jaga dari kepunahan.  

Bahasa dalam Undang-Undang Dasar 1945 

Pentingnya bahasa bagi bangsa dan negara Indonesia telah dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36, yaitu “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Pasal itu merupakan pengakuan secara resmi oleh negara tentang penggunaan simbol negara tersebut sebagai jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kalimat tersebut juga menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki kedudukan yang sangat kuat dandigunakan dalam urusan kenegaraan dan urusan tata pemerintahan.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, serta alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Makin jelas bagaimana bahasa memiliki peran penting dalam ketatanegaraan dan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Kedudukan Bahasa, Bendera, dan Lambang Negara 

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan telah ditetapkan sebagai regulasi yang menyetarakan bendera, bahasa, dan lambang negara dalam satu kesatuan kebanggaan bangsa Indonesia. Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan bertujuan untuk  memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menciptakan ketertiban, kepastian, dan standardisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. 

Peran bahasa juga dinyatakan pada Pasal 1 ayat (2), bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah NKRI. Hal itu mencerminkan penegasan kembali agar dalam setiap acara resmi harus digunakan bahasa Indonesia. 

Selanjutnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Selain itu juga,bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk mempersatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia. 

Pengutamaan Penggunaan Bahasa Indonesia 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan mengingat peran penting bahasa Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan norma dan kaidah menjadi keharusan. Untuk itu, ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbudristek merupakan satu-satunya lembaga/institusi negara yang mendapatkan amanat secara konstitusi untuk melaksanakan pembangunan dalam bidang kebahasaan. Badan Bahasa paling tidak memiliki tugas utama dalam tiga hal, yaitu pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra. 

Dalam upaya pemartabatan bahasa Indonesia, Badan Bahasa berupaya memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa di bidang kebahasaan dan kesastraan melalui program pemajuan dan pelesatarian bahasa dan kebudayaan, dengan prioritas utama peningkatan literasi, pelindungan bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. Penyediaan buku bacaan bermutu yang disebarluaskan ke satuan pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan literasi siswa agar mereka tidak hanya sekadar membaca, tetapi jugamemahami apa yang dibacanya untuk kehidupan sehari-hari. 

Generasi emas, yang perwujudannya dilakukan melalui bahasa Indonesia, juga diharapkan tumbuh melalui profil pelajar Pancasila. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia di satuan pendidikan akan dihasilkan generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, serta bernalar kritis dan kreatif. Profil seperti itu yang akan menjadi generasi emas yang kita idamkan. 

Penggunaan Bahasa Daerah  

Berdasarkan data dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2019), Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Menurut Badan Pusat Statistik (2021), sekitar 73 persen penduduk berumur 5 tahun ke atas menggunakan bahasa daerah di rumah dan sekitar 60 persen menggunakannya dalam pergaulan. Persentase ini mengindikasikan bahwa banyak anak memulai pendidikan dasar sebelum fasih berbahasa Indonesia, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).  

 

Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri dalam pembelajaran, khususnya bagi siswa di derah 3T yang mengalami kesulitan belajar di kelas awal akibat rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia (INOVASI). Salah satu caramengatasinya adalah dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa dominan mereka (Malone, 2018). Bagi kebanyakan siswa, bahasa dominan adalah bahasa ibu, yakni bahasa yang paling mereka kenali dan kuasai. Ada beberapa pendekatan berbeda yang dapat diterapkan. Pendekatan yang dipilih harus didasarkan pada asesmen kemampuan berbahasa anak dan konteks tiap-tiap anak. 

Penggunaan bahasa daerah di satuan pendidikan tingkat dasar juga mulai digalakkan melalui Program Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan Mendikbudristek pada tanggal 22 Februari 2022. Dengan adanya program tersebut, bahasa daerah digunakan pada satuan pendidikan dasar, SD dan SMP, melalui pembelajaran muatan lokal dan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan pilihan dan minat siswa.

Program tersebut telah meningkatkan kecintaan dan kemampuan anak dalam penggunaan bahasa daerah, yang pada gilirannya memiliki peran penting untuk pelestarian bahasa daerahnya agar bahasa daerahnya itu tidak mengalami kepunahan. Para penutur muda inilah yang nantinya akan menjadi generasi emas yang akan selalu cinta dan bangga pada bahasa daerahnya. 

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional 

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 mengamanatkan peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Amanat tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk mewujudkannya dan diharapkan dapat dicapai saat lahirnya generasi emas. Dengan tekad kuat, sumber daya, serta program dan strategi, peningkatan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional insyaallah dapat tercapai.

Berbagai upaya peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional telah dilakukan oleh Badan Bahasa. Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin , M.A., Ph.D. sudah terdapat 54 negarayang terfasilitasi program BIPA, 523 lembaga penyelenggara program BIPA, 172.029 orang pemelajar BIPA, serta 1.857 penugasan pengajar BIPA. Fasilitasi program pembelajaran BIPA di dalam dan luar negeri melalui kerja sama dengan berbagai lembaga, terutama perwakilan RI, perguruan tinggi, dan penyelenggara program BIPA mandiri, juga terus dilakukan. 

Penyediaan buku-buku cerita anak yang bermutu dan menarik juga dilakukan oleh Badan Bahasa melalui penerjemahan dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun luar negeri. Setidaknya, pada tahun 2023 terdapat sejumlah 2.473 buku terjemahan cerita anak (1.250 dari bahasa asing dan 1.223 dari bahasa daerah) yang berbasis ilmu pengetahuan (science), teknologi (technology), rekayasa (engineering), seni (arts), dan matematika (mathematics). Tentu penyediaan buku-buku terjemahan tersebut dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah merupakan upaya penting meningkatkan literasi siswa menuju generasi emas. 

Melalui bahasa Indonesia, juga telah terbukti bahwa bangsa Indonesia diakui oleh dunia. Setidaknya, ini sudah dibuktikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, yang telah mengusulkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa resmi pada Sidang Umum (General Conference) UNESCO. Upaya ini merupakan perjuangan yang dirintis oleh Badan Bahasa dengan dukungan berbagai pihak sehingga akhirnya pada tanggal 20 November 2023bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi pada Sidang Umum UNESCO.

Perjalanan sejarah tentang peran bahasa Indonesia tersebutdimulai sejak tahun 1928, yaitu saat bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan. Pada tahun 1945 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kemudian, tahun ini, 2023, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi pada Sidang Umum UNESCO. Hal tersebut menjadi wujud nyata peran bahasa Indonesia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menuju generasi emas pada tahun 2045.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Calon Bupati OKU Timur Sampaikan Program Berobat Gratis dengan KTP

9 jam lalu

Pelayanan kesehatan gratis di UPTD Puskesmas Lubuk Rukam, OKU Timur. Dok. Istimewa
Calon Bupati OKU Timur Sampaikan Program Berobat Gratis dengan KTP

UHC adalah salah satu visi misi OKU Timur Maju Lebih Mulia yang berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.


OKU Timur Lumbung Ikan Patin di Sumatera Selatan

9 jam lalu

Produksi Ikan Patin di Kabupaten OKU Timur berlimpah mencapai 260 ton/hari atau 96 ribu ton yang dihasilkan setiap tahunnya. ANTARA News Sumsel/Edo Purmana
OKU Timur Lumbung Ikan Patin di Sumatera Selatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menetapkan OKU Timur sebagai kabupaten lokus kampung patin nasional.


Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

9 jam lalu

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung, menyampaikan gagasannya saat Deklarasi Fathers For Pram & Doel di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 2 November 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.


Calon Bupati OKU Timur: Jalur Komering untuk Perluasan Lahan Pertanian

9 jam lalu

Optimalisasi lahan di Kecamatan Cempaka, OKU, Sumsel, Sabtu, 6 Juli 2024. ANTARA/Edo Purmana.
Calon Bupati OKU Timur: Jalur Komering untuk Perluasan Lahan Pertanian

Dengan program Oplah dan normalisasi atau sodetan tersebut, berpotensi menambah hingga 10 ribu hektare lahan sawah baru di wilayah Komering.


Pemerintah Kota Padang, Universitas Andalas dan RSUP M Djamil Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebencanaan

11 jam lalu

Penjabat Wali Kota Padang Andree Algamar (kanan) dalam Pelatihan Penanggulangan Awal Kasus Bedah Kritis Terhadap Korban Bencana, di Gedung Bagindo Aziz Chan, Kantor Balai Kota Padang, Sabtu, 2 November 2024. Dok. Pemkot Padang
Pemerintah Kota Padang, Universitas Andalas dan RSUP M Djamil Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebencanaan

Pelatihan penanggulangan korban bencana ini mempertegas kolaborasi aktif pentahelix yang terbangun antara Pemkot Padang dengan para akademisi dan semua pihak terkait.


Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 2024, Reduksi Emisi Capai 1,2 Juta Ton C02

12 jam lalu

Pengecekan rutin kilang Pertamina dikerjakan oleh tenaga profesional. Dok. Pertamina
Realisasi Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 2024, Reduksi Emisi Capai 1,2 Juta Ton C02

Pertamina menargetkan penurunan emisi gas metana yang merupakan Gas Rumah Kaca (GRK) yang besar selain CO2.


Program PFpreneur Pertamina Dukung Inklusi, Kembangkan 4000 UMKM Perempuan

12 jam lalu

UMKM Inklusi Pemberdayaan Perempuan menjadi salah satu cara Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dok. Pertamina
Program PFpreneur Pertamina Dukung Inklusi, Kembangkan 4000 UMKM Perempuan

PFpreneur memberikan pelatihan kepada lebih dari 4000 pengusaha perempuan, atau womenpreneur, yang bergerak di tiga jenis usaha, yakni kerajinan, fesyen, dan kuliner.


Calon Bupati OKU Timur: Komitmen Pembangunan Berkelanjutan

13 jam lalu

Calon Bupati OKU Timur Lanosin. Dok. Istimewa
Calon Bupati OKU Timur: Komitmen Pembangunan Berkelanjutan

Dengan visi "OKU Timur Lebih Mulia", Enos berharap dapat mewujudkan OKU Timur sebagai daerah yang unggul dalam berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan, dan pertanian, demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di Bumi Sebiduk Sehaluan.


Ini Dia Tugas Tim Elang Relawan BRI

16 jam lalu

BRI menyelenggarakan “Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Tahun 2024” pada 25-27 Oktober 2024 di Sukabumi, Jawa Barat. BRI berkolaborasi dengan sekolah relawan yang memberikan pembekalan tentang manajemen penanggulangan darurat bencana dan pertolongan pertama kegawatdaruratan. Dok. BRI
Ini Dia Tugas Tim Elang Relawan BRI

Tim Elang Relawan BRI akan mencari dan mengumpulkan informasi terkait kejadian bencana alam, menginventarisir dampak bencana alam, menyusun kebutuhan di wilayah bencana, melaksanakan asesmen terhadap kejadian bencana alam, melaksanakan tanggap darurat bencana alam dan menyusun laporan pasca bencana.


PAFI: Yoga Menjadi Salah Satu Upaya Menjaga Kesehatan Holistik

16 jam lalu

Foto ilustrasi. Dok. https://satu.tempo.co/
PAFI: Yoga Menjadi Salah Satu Upaya Menjaga Kesehatan Holistik

Yoga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh, dan juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental.