TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Said Aqil Siradj, mendoakan calon wakil presiden Mahfud Md memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Said menyebut Mahfud adalah sahabatnya dari Madura.
"Pak Mahfud Md sahabat saya orang Madura Jawa Timur, sekarang masih menjabat sebagai Menko Polhukam, insyaallah akan memenangkan dan menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024," ujar Said Aqil dalam pidatonya, di acara Sholawat Persatuan Indonesia yang digelar di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu kemarin, seperti dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Desember hari ini.
Selain itu, Said mengutip fikih siyasah dalam kitab al-Ahkam al-Sultaniah karya al-Mawardi terkait kriteria yang harus dimiliki oleh calon pemimpin. Dalam kitab itu, kata Said, syarat pemimpin harus berilmu, pintar, dan cerdas.
"Kalau saya lihat di Fiqh Siyasah karangan Al-Mawardi, Presiden dan Wakil Presiden syaratnya harus berilmu, pintar, dan cerdas. Pak Mahfud pintar tidak? Cerdas tidak? Profesor doktor ahli tata negara, dulu Gus Dur juga kagum pada beliau," kata Said.
Kemudian, Said menyebut seorang calon pemimpin harus berlaku adil kepada masyarakat, tidak tebang pilih, dan menegakkan keadilan.
“Pak Mahfud kira-kira pemimpin yang akan menegakkan keadilan tidak? Insyaallah. Kalau pak Mahfud jadi Wakil Presiden akan memberantas korupsi dan melakukan perbaikan," ujar Said.
Kriteria lain, menurut Said, calon pemimpin harus tidak tamak, rakus, dan menumpuk harta untuk diri sendiri. Selain itu, dia menyebut calon pemimpin harus pemimpin harus berani dan tidak penakut.
"Yang keempat pemimpin harus berani, bukan penakut. Qulil Haqqa Walau Kana Murran, akan menyampaikan kebenaran walau konsekuensinya sangat berat dan tidak disenangi orang," kata Said.
Setelah keliling Banten, Mahfud Md melakukan safari politik dengan keliling ke sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim). Dalam lawatannya, Mahfud melakukan konsolidasi dengan santri dan kiai, ketemu masyarakat dan relawan, hingga ziarah ke makam gurunya, dan para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Mahfud mengawali kegiatannya di Trenggalek. Di sini, Mahfud menghadiri acara silaturahmi dengan kiai dan santri Ponpes se-Mataraman di Ponpes Sulaiman, Trenggalek. Waktu itu, mereka menggelar deklarasi mendukung Ganjar-Mahfud.
"Ini adalah silaturahmi dan deklarasi. Karena musim Pemilu, ya deklarasi boleh," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Ahad, 3 Desember 2023.
Meski dapat dukungan, Mahfud mengatakan tak ingin memaksakan pilihan pendukungnya itu. Mahfud mengimbau pendukungnya untuk memilih sesuai nurani dan keyakinan, dengan memilih calon yang terbaik bagi Indonesia.
"Silakan nilai, saya pantas menjadi pemimpin Indonesia ke depan atau tidak," kata Mahfud.
Setelah dari Trenggalek, Mahfud menuju Jombang. Mahfud berziarah ke makam senior sekaligus gurunya, KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang lokasinya satu kompleks dengan makam Hadratusyaikh Hasyim Asy'ari, KH. Wahid Hasyim, dan ulama NU lainnya di Ponpes Tebuireng.
Di Jombang, Mahfud juga berziarah ke makam Mbah Bisri Syansuri dan ke makam K.H. Wahab Hasbullah di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas dan Denanyar. Rangkaian kunjungan hari pertama Mahfud MD di Jatim akan berakhir di Sidoarjo, yakni menghadiri acara shalawat di GOR Sidoarjo.