TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan media wajib mengkritik pemerintah sebagai tugas kontrol publik dan kebebasan pers. Ganjar menyebut dirinya sudah terlalu sering dihajar atau dipuji oleh media selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Pemerintahnya tidak boleh baperan kalau dikritik. Itu dukung dulu, karena itu bagian dari kebebasan pers,” kata Ganjar dalam usai Dialog Persatuan Wartawan Indonesia dan Ganjar di Gedung Dewan Pers, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023.
Meski demikian, Ganjar menyebut asal konten kritik dan edukasi itu bukan fitnah.
“Kebebasan dan kemerdekaan berekspresi silakan,” kata dia.
Selain itu, dalam mendukung kebebasan pers, Ganjar menyebut edukasi kepada publik dengan menggunakan kominfo, pemerintah, dan guru.
“Untuk mengajarkan itu semua sehingga kita semakin dewasa dan baik,” kata dia.
Ketika ditanya tentang komitmen dirinya atas kekerasan terhadap jurnalis ketika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024, Ganjar mengatakan kekerasan terhadap jurnalis ketika menjalankan tugas tidak boleh terjadi dan aparat penegak hukum menjadi kunci.
“Tidak boleh terjadi, laporkan,” kata Ganjar kepada Tempo ketika ditanya ihwal komitmen dia terhadap kekerasan jurnalis saat ditemui usai dialog Dialog PWI dan Ganjar di Gedung Dewan Pers, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2023.
Diketahui Aliansi Jurnalis Independen (AJI), mencatat pada ada 58 kasus serangan terhadap jurnalis selama Januari hingga Juli 2023. Jenis serangan yang paling banyak terjadi berupa kekerasan fisik 12 kasus. Kemudian ada ancaman, yang terjadi sebanyak 10 kasus. Disusul serangan digital, yang tercatat sebesar 8 kasus.
Kasus terbaru juga diungkap AJI Kota Pangkalpinang jug melaporkan ada penyerangan secara fisik yang menimpa salah seorang jurnalis media online di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Peristiwa tersebut menimpa jurnalis Trasberita.com, Ichsan Mokoginta, yang disiram dengan air keras saat berada di kediamannya di Jalan Kampung Baru Desa Petaling Banjar Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka, Sabtu Sore, 25 November 2023, sekitar pukul 14.32 WIB.
Sebelumnya, Jurnalis Tempo, Nurhadi, juga mengalami kekerasan saat menjalankan tugas jurnalitisknya pada Sabtu, 27 Maret 2021 di Surabaya. Nurhadi dianiaya saat menjalankan penugasan dari redaksi Majalah Tempo.
Pilihan Editor: Dewan Pers Keluarkan Edaran agar Media Berikan Informasi yang Sehat selama Pemilu 2024