TEMPO.CO, Bandung - Calon presiden Anies Baswedan dalam sesi kampanye tertutup di Grand Ballroom Sudirman di Kota Bandung menyinggung tempat hiburan malam Alexis di Jakarta yang kini telah tutup.
“Di Jakarta dahulu ada sebuah tempat yang tak patut dikunjungi, namanya Alexis. Tahu Alexis, tahu saja cukup,” kata dia di depan massa relawan dan pendukungnya dari kader partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan di Bandung, Rabu, 29 November 2023.
Anies mengatakan, tempat hiburan itu diprotes berkali-kali, namun tak juga ditutup. Saat dirinya menjadi gubernur DKI Jakarta, kata Anies, tempat hiburan malam itu ditutup.
“Baru 2017 terjadi pergantian gubernur. Setelah pergantian gubernur, Alexis berhasil ditutup, cukup dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan,” ujar dia.
Anies sengaja menyinggung soal Alexis untuk mengilustrasikan tentang kewenangan. Dengan kewenangan, perubahan bisa dilakukan.
Dia mengatakan, pencoblosan pada pemilu 14 Februari 2024 akan menentukan pemegang kewenangan tersebut. Ia meminta kader dan relawan pendukungnya untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk menghadirkan perubahan.
“Jadi tanggal 14 Februari besok ada jeda waktu 5 sampai 6 jam. Pada saat itu kita putuskan mau pilih yang menghadirkan perubahan atau pilih yang melanjutkan,” kata Anies.
Pada hari ini, Rabu, 29 November 203, Anies berkampanye di Jawa Barat. Ia memulai dengan menyambangi peternak susu di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Selepasnya ia melanjutkan dengan kampanye tertutup di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung.
Kampanye tertutup di Kota Bandung tersebut dihadiri ribuan relawan dan kader partai pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Umat.
Anies ditemani Ketua Tim Kampanye Daerah Koalisi Perubahan Jawa Barat sekaligus Ketua DPW PKS Jawa Barat Harus Suhandaru, Ketua DPD Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopha, Ketua DPD Partai Umat Jawa Barat Daris, serta mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Pilihan Editor: KPK soal Temuan Kartu Kasino di Rumah SYL: Kami Dalami Apakah Uang Korupsi Digunakan untuk Itu