INFO NASIONAL - Beni, warga Puri Kembangan, Jakarta Barat, mencium air dari ledeng berbau seperti kaporit. Menurut temannya, itulah kelemahan berlangganan air di PAM (Perusahaan Air Minum) JAYA milik pemerintah. Tidak sebagus mengambil air tanah langsung. Akhirnya, pagi itu Beni batal mandi dan langsung pergi dengan motornya untuk mencari penumpang.
Saat istirahat makan siang di sebuah warung makan, Beni yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online tak sengaja melihat berita di televisi yang mengabarkan peluncuran Call Center PAM JAYA. Ia pun langsung menghubungi nomor yang tertera, 1500223, untuk menyampaikan keluhannya.
Dari penjelasan di telepon, Beni akhirnya megetahui bahwa air yang disalurkan PAM Jaya berbau seperti kaporit justru sesuai dengan standar kesehatan. Ia disarankan tak perlu ragu menggunakan air tersebut untuk aktivitas bersih-bersih.
"Awalnya mau complain, malah dapat pengetahuan baru," kata Beni menceritakan pengalamannya kepada Info Tempo, Senin, 27 November 2023.
Pengalaman Beni mungkin saja dialami banyak warga Jakarta yang menjadi pelanggan PAM JAYA. Informasi yang kurang tepat dari orang dekat atau media sosial, juga menyebabkan sejumlah orang menahan diri untuk berlangganan air besih di PAM JAYA, badan usaha milik daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kadang kita dapat complain air berbau kaporit, justru itu yang bagus karena kadar dari tingkat produksinya yang kita sudah campur dengan chemical tertentu, itu justru sudah berstandar kesehatan. Jadi justru itu yang bagus,” ujar Direktur Pelayanan PAM JAYA Syahrul Hasan dikutip dari acara di Sonora, 21 November 2023.
Edukasi yang disampaikan PAM Jaya kepada pelanggan maupun non-pelanggan dimungkinkan berkat diluncurkannya nomor Call Center PAM JAYA yang disebut LAPOR PAM, 1500223. Nomor ini menggantikan Hotline Center yang sebelumnya terbagi dua. Untuk wilayah barat yakni 021 2997 9999, dan wilayah timur 021 8690 9999 atau Whatsapp di 0812 1222 2423.
Syahrul menjelaskan penyebab nomor Call Center PAM JAYA yang sempat terbagi. Sejak 1998 PAM Jaya mengalami kondisi pelayanan yang dilakukan oleh pihak swasta. Saat itu Jakarta dibagi menjadi dua wilayah pelayanan air bersih, timur dan barat, yang dibatasi oleh Sungai Ciliwung. Wilayah timur dikelola Aetra Jaya dan wilayah barat dikelola oleh Palyja.
“Hal ini berlangsung selama 25 tahun, PAM JAYA hanya supervisi. Namun, akhirnya kontrak dua perusahaan swasta tersebut berakhir pada Februari 2023,” tutur Syahrul. Setelah kembali dikelola oleh PAM JAYA, maka perusahaan berupaya kembali menyatukan satu nomor pelayanan pelanggan agar memudahkan pengawasan dan pengelolaan, hingga akhirnya terpilih nomor 1500223. Adapun angka 223 mewakili kembalinya pengelolaan air bersih ke tangan PAM JAYA pada bulan 2 tahun 2023.
Pemberlakuan Call Center 1500223 ini sebenarnya telah berfungsi sejak 2 Oktober 2023, tetapi peluncuran secara resmi berlangsung di Monumen Nasional (Monas) pada 10 November 2023, bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Syahrul memastikan nomor layanan ini beroperasi 24 jam. Setiap telepon yang masuk, jika terkait keluhan, langsung diteruskan kepada divisi terkait agar cepat ditindaklanjuti. “Tentu ini memudahkan akses pada masyarakat untuk memberikan input, masukan maupun complain kepada PAM Jaya,” kata Syahrul.
Nomor call center ini juga dapat menjadi ajang edukasi atau sosialisasi kepada warga yang belum memahami ranah wewenang PAM JAYA dalam menyalurkan air bersih ke rumah-rumah. Sebagai contoh, masuk keluhan dari pelanggan yang memiliki rumah dengan tiga lantai. Air mengalir sangat kecil bahkan tidak sanggup mencapai lantai tiga.
“Itu sebenarnya bukan domain kami, tapi tetap kami teruskan kepada tim untuk memberi edukasi. Selama ini pelanggan berpikir kalau berhubungan dengan air maka kaitannya dengan PAM JAYA. Padahal secara regulasi, domain PAM Jaya hanya sampai meter pelanggan. Setelah meter itu adalah kewajiban pelanggan untuk menjaga dan merawatnya,” tutur Syahrul.
Untuk contoh kasus di atas, Syahrul menganjurkan pelanggan menampung air yang keluar dari meteran PAM JAYA ke bak transfer. “Setelah itu baru ditembak ke atas,” katanya.
Kehadiran Call Center ini, Syahrul melanjutkan, juga semakin mempermudah sosialisasi kepada masyarakat Jakarta, khususnya yang belum menjadi pelanggan air PAM JAYA. Diketahui, saat ini baru 930.000 pelanggan di Jakarta Raya dan Kabupaten Kepulauan Seribu, atau 67 persen dari target 100 persen yang harus dicapai pada 2030.
Untuk meraih target tersebut, PAM JAYA juga terus berupaya menambah ketersediaan air baku. Saat ini BUMD tersebut mengelola 20.000 liter air per detik, masih kekurangan 11.000 liter air per detik agar sanggup mencakup lebih banyak pelanggan. “Dengan dukungan Pemprov DKI Jakarta, saat ini kami sudah persiapkan dari Jatiluhur, Serpong, dan lainnya, untuk mengoptimalkan kekurangan 11.00 liter per detik itu,” kata Syahrul.
Ia berharap semakin banyak non-pelanggan berlangganan air dari PAM JAYA. Air perpipaan, kata Syahrul, merupakan salah satu cara mengatasi isu subsidensi lahan atau penurunan permukaan tanah dan semakin meluasnya rembesan air laut ke wilayah Jakarta. “Kota-kota besar di dunia mengalami isu serupa, dan menerapkan air perpipaan sebagai solusi,” ucapnya. “Kami ingin semua warga menggunakan air PAM, dan ini terntunya perlu keterlebiatan seluruh stakeholder termasuk media.”
Harapan Besar pada Call Center Baru
Apa saja yang dapat diperolah pelanggan melalui Call Center PAM JAYA di 1500223? Pelanggan dapat melaporkan keluhan gangguan kualitas dan kuantitas suplai air, mendapatkan informasi jumlah tagihan, tempat dan cara pembayaran tagihan, dan perubahan jumlah tagihan.
Selain itu, dapat juga melaporkan sambungan dan penggunaan air secara ilegal maupun melaporkan kebocoran pipa. Sedangkan non-pelanggan dapat mencari informasi biaya dan tata cara permohonan sambungan baru.
Pada saat peluncuran nomor ini di Monas, Direktur PAM JAYA Arief Nasrudin menuturkan kehadiran LAPOR PAM sebagai upaya PAM JAYA terus melakukan perbaikan, improvisasi, dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. “PAM JAYA sudah hadir dan iklhas melayani semua masyarakat Jakarta agar mendapatkan air bersih sehingga kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup cepat diraih,” ujarnya.
Sekretaris Kota Administasi Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin menyatakan bahwa LAPOR PAM sebagai respons terhadap animo masyarakat Jakarta, sekaligus perwujudan peningkatan pelayanan PAM JAYA. “Terus berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan pelayanan yang optimal bagi warga,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berharap LAPOR PAM mampu memberikan informasi dan menangani keluhan masyarakat, pasalnya, PAM JAYA memiliki kewajiban untuk memberikan ketersediaan air bersaih dengan pelayanan yang optimal.
“PAM Jaya harus memastikan seluruh target kerja berjalan sebagaimana mestinya sehingga ketersediaan air bersih 100 persen pada 2030 dapat tercapai. Ingat ini belum berakhir. Masih banyak tugas dan tantangan dalam menyediakan air bersih,” pungkas Edi. (*)