TEMPO.CO, Surabaya - Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa kiai sepuh Nahdlatul Ulama di Kantor Pengurus Cabang NU Surabaya, Ahad, 22 Oktober 2023. Jokowi berkunjung ke PCNU di Jalan Bubutan VI/2 setelah menjadi inspektur apel Hari Santri di Tugu Pahlawan serta pengukuhan Pengurus Pusat Pagar Nusa di Lapangan Marinir Bumimoro.
Dalam pertemuan sekitar 1,5 jam itu Jokowi didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azawar Anas dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Adapun dari kalangan ulama senior NU nampak hadir KH Miftachul Akhyar, KH Hasan Muttawakil Alallah, KH Anwar Iskandar, KH Abdul Hakim Mahfudz dan KH Ubaidillah Faqih. Hadir pula Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf dan Katib Aam Syuriah PBNU KH Achmad Said Asrori.
Datang pukul 09.30, Jokowi bersama rombongan meninggalkan PCNU Surabaya hampir pukul 11.00. Jokowi mengenakan jas warna putih berlambangkan perguruan silat Pagar Nusa dan bersarung hijau.
Jokowi sempat berswa-foto dengan warga yang menunggu di depan kantor PCNU dan membagi-bagikan kaos warna hitam. Tak ada pernyataan dari Kepala Negara mengenai isi pertemuan.
Ketua PCNU Surabaya sekaligus Ketua PBNU KH Umarsyah mengatakan pertemuan tertutup dengan Jokowi hanya silaturahmi biasa. “Enggak ada agenda apa-apa, hanya sebatas silaturahmi antara Presiden dengan kiai sepuh. Pembicaraanya tertutup, jadi saya enggak bisa memberikan pernyataan,” kata Umarsyah.
Menurut Umarsyah suasana pertemuan cair, penuh gelak tawa layaknya pertemuan antara ulama NU dengan umara. Ia berujar pertemuan itu tidak menyinggung soal capres-cawapres maupun hal-hal berbau politis. “Biasalah, kalau orang NU bertemu itu kan ger-geran (senda gurau) isinya,” ujar Umarsyah.
Namun Umarsyah tak menampik bahwa ulama sepuh NU berharap di sisa satu tahun masa pemerintahannya ini Jokowi mampu menyelesaikan rencana pembangunan yang ditetapkan. “Itu saja harapan kiai. Ngaten mawon,” ujar Umarsyah.
Mengenai majunya kader NU dalam pemilu presiden, yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md, Umarsyah berujar PBNU tidak menyinggung politik praktis.NU menahan diri untuk tidak membuat statemen politik. “Kami senang kader NU maju ke pilpres, tapi kami tidak menyatakan dukung mendukung,” katanya.
Pilihan Editor: Capres Berebut Cawapres dari NU, Dosen Sosiologi Universitas Negeri Malang Sebut Penyebabnya
Catatan koreksi:
Judul rtikel ini telah mengalami perubahan pada Senin 23 Oktober 2023 pukul 10.19. Sebelumnya "Jokowi Bertemu Tertutup dengan Beberapa Kiai Sepuh di PCNU Surabaya" diubah menjadi "Jokowi Gelar Pertemuan Terutup dengan Kiai Sepuh NU Surabaya"