TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Hukum Politik dan Keamanan Mahfud MD meminta penegak hukum mengusut secara tuntas tindak pidana lain yang diduga dilakukan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. "Iya (dikejar) kalau itu benar, satu korupsinya, dua senjatanya, tiga upaya pelenyapan dokumen," kata Mahfud MD usai menghadiri Upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ahad, 1 Oktober 2023.
Meski begitu, Mahfud MD mengaku belum mengetahui kabar adanya upaya pelenyapan dokumen yang dilakukan oleh Syahrul Yasin Limpo. "Saya tidak tahu belum dengar, tapi kalau memang ada harus diusut, itu tindak pidana juga ada hukumannya sendiri, harus dikejar," kata Mahfud.
Sementara terkait dengan kepemilikan senjata api, Mahfud MD meminta penyidik melihat betul secara detail bagimana perizinannya. "Kalau itu senjata benar dan tanpa izin serta tanpa hak penggunaan ya harus diproses hukum lagi," katanya.
Mahfud berujar, temuan senjata dinas itu bukan merupakan fasilitas negara. Karena, di rumah dinasnya tidak ada senjata api. "Di rumah saya ndak ada (senjata api). Rumah saya juga rumah dinas. Saya sudah lima kali rumah dinas, nggak ada senjata-senjata itu," ujarnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan temuan senjata api di rumah Syahrul Yasin Limpo dititipkan ke Polda Metro Jaya. Belasan senjata api itu ditemukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat penggeledahan rumah Menteri Pertanian itu.
“Benar kami telah menerima titipan 12 pucuk senpi yang ditemukan KPK. Sejauh ini masih didalami melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan akan berkoordinasi dengan badan Intelejen keamanan Polri,” kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jumat, 29 September 2023.
Trunoyudo mengatakan pihaknya masih mendalami soal status kepemilikan senjata yang dititipkan itu. “Harus dicek nanti dulu kami kan baru terima,” ucapnya.
KPK menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis malam hingga siang ini, 28-29 September 2023 atas dugaan kasus tindak pidana korupsi. Juru bicara KPK, Ali Fikri, menyampaikan penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo itu sebagai tindak lanjut pengumpulan alat bukti yang dilakukan KPK.
“Jadi ini atas dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang sedang diselesaikan KPK. Ini sebagai tindak lanjut laporan masyarakat oleh KPK. Sehingga di awal tahun 2023, tim penyidik melakukan penyelidikan dan berdasarkan kecukupan alat bukti, maka kesimpulan adanya bukti permulaan yang cukup sehingga naik ke penyidikan,” ujarnya, Jumat, 29 September 2023.
Adapun temuan sementara KPK dalam proses penyidikan politikus NasDem itu yakni sejumlah uang bermata uang rupiah dan juga dalam bentuk mata uang asing. “Tim penyidik membawa alat penghitung uang untuk menghitung secara akurat jumlah uang yang ditemukan dalam proses penggeledahan dimaksud. Juga beberapa dokumen yang terkait dengan perkara. Juga barang bukti elektronik,” katanya.
“Nilai yang ditemukan di rumah dinas senilai puluhan miliar. Selain itu ada juga beberapa senjata api,” ujar Ali Fikri.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | DESTY LUTHFIANI | BAGUS PRIBADI
Pilihan Editor: Mahfud MD Bakal Turun Langsung Tangani Kasus Syahrul Yasin Limpo jika KPK Kesulitan