TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden dan wakil presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dijadwalkan menjadi imam dan khatib salat Jumat di Masjid Besar Nur Muhammad, Sumenep, Jawa Timur, Jumat, 29 September 2023.
Koordinator Badan Pekerja Anies-Imin, Sudirman Said membenarkan hal itu. Pasangan bakal calon pemimpin Indonesia itu mendapatkan undangan dari pengurus masjid setempat untuk menjadi imam dan khatib pelaksanaan solat jumat.
"Pengurus masjid mengundang kedua tokoh menjadi Imam dan Khatib artinya keduanya dipandang memiliki bobot dalam ilmu dan pengamalan agama," kata Sudirman dikonfirmasi Tempo, Jumat, 29 September 2023.
Menurut Sudirman, hal itu merupakan hal yang normal sebagai umat beragama dan dipercaya karena memiliki keilmuan dan kepantasan menjadi imam dan khatib. "Menjadi Khatib dan Imam (solat jumat) itu syaratnya tidak ringan. Tidak ada hal yang negatif sedikitpun dari khutbah. Menjadi imam juga memimpin shalat berjamaah, tidak ada negatifnya sama sekali," kata Sudirman.
Sudirman mengatakan, menjadi imam dan khatib pun sebagai bentuk pengamalan Pancasila sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Setiap warga negara harus memeluk agama, dan wajib mengamalkan agama masing-masing," kata Sudirman.
Sudirman pun menambahkan, sebagai seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan dalam setiap tindakan yang mencerminkan pengamalam Pancasila.
"Menjadi Khatib dan Imam salat Jumat merupakan tindakan keteladanan dalam beragama," kata Sudirman.
Sudirman mengatakan, khatib memiliki kewajiban mengajak hadirin bersyukur kepada Tuhan dalam kesempatannya dalam berkhutbah. "Juga khatib harus mengajak hadirin memberi nasihat kebaikan dan bertakwa kepada Tuhan YME. Sesudah itu ada keharusan membacakan ayat kitab suci Al Quran, dan ditutup dengan doa mohon ampun atas segala dosa," katanya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Survei SMRC: Anies-Cak Imin Masih Tempati Posisi Terbawah di Jawa Timur