TEMPO.CO, Jakarta - Pengerjaan Patung Bung Karno di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan belakangan ini jadi sorotan. Proyek yang menyedot kocek sekitar Rp 500 juta ini dinilai banyak orang tidak mirip dengan sang proklamator kemerdekaan. Hal ini membuat pengerjaan proyek pembuatan Patung Bung Karno oleh kontraktor tender dipandnag tidak profesional.
Menurut catatan di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pagu anggaran yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Banyuasin mencapai Rp 500 juta. Namun dari harga pokok satuan tertera Rp 498.700.000. Terdapat juga harga penawaran dan harga terkoreksi senilai Rp 495.729.565,47. Dalam data tersebut, juga tercantum harga negosiasi senilai Rp 495.173.220,00.
Tender proyek dengan nama Pembangunan Merk dan Patung Bung Karno dan Asesoris ini sejatinya pernah dilakukan dua kali. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banyuasin merupakan pemilik dan penanggung jawab proyek ini.
Tender pertama dibuat pada 15 Desember 2022 dengan pagu anggaran Rp 500 juta yang diikuti oleh tujuh perusahaan namun batal diputuskan. Selanjutnya tender kedua dibuat pada 20 Januari 2023 dengan nilai pagu Rp 500 juta dan nilai HPS paket Rp 497 juta dimenangkan CV Attaki yang berasal dari Kota Palembang.
Mengutip berbagai sumber termasuk dari Antara, pembangunan patung Bung Karno berada di areal Bung Karno Sport Center, di depan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pangkalan Balai di Jalan Lingkar Pemkab Banyuasin. Pengerjaan patung itu masih belum 100 persen. Pasca viral di media sosial, bagian wajah patung tersebut kini ditutupi terpal pada JUmat, 22 September 2023, dan disebut akan diperbaiki.
Patung Sukarno atau Bung Karno ini akan ditujukan menjadi ikon di pusat olahraga Bung Karno Sport Center. Rencanaya akan terdapat venue seperti lapangan sepak bola, futsal, voli, basket, dan menembak di area tersebut.
Pilihan Editor: Habiskan Rp 500 Juta, Begini Penampakan Patung Bung Karno yang Dianggap Tak Mirip