TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Indonesia dapat maju asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan. Menurutnya, Indonesia butuh pemimpin yang berani dalam menghadapi tantangan apapun.
"Jangan sampai saat ganti pemimpin ganti visi," kata Jokowi dalam Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), di Stadion Manahan Solo, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 20 September 2023.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan, saat pergantian pemimpin, orientasi bangsa juga jangan berganti, sehingga semua harus dimulai dari awal lagi. Pemimpin, menurutnya harus berani menghadapi negara manapun.
Jokowi selalu tekankan keberlanjutan program pemerintah
Pernyataan ini kerap digaungkan Jokowi dalam berbagai kesempatan. Dia selalu menekankan keberlanjutan program pemerintahan untuk mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Misalnya, saat menghadiri Rapat Kerja Nasional relawan Sekretariat Nasional Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Dia menyatakan bahwa tiga pemilu ke depan akan sangat menentukan nasib Indonesia apakah akan menjadi negara maju atau tidak.
Presiden juga selalu menekankan agar pemimpin selanjutnya harus bisa memanfaatkan bonus demografi yang mulai dirasakan Indonesia saat ini. Hal itu, dianggap penting karena setiap bangsa biasanya hanya merasakan satu kali bonus demografi yang berpotensi mendongkrak pendapatan mereka.
Serukan agar masyarakat tak terbelah karena pemilu
Selain menekankan keberlangsungan pemerintahan, Jokowi pun menyerukan agar masyarakat tidak terbelah karena Pemilu 2024.
"Kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan," kata dia.
Narasi keberlanjutan program Jokowi itu pun menggaung pada Pemilu 2024. Setidaknya, dua kandidat calon presiden, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, mengusung tema tersebut dalam berbagai kesempatan.
Keduanya pun kerap dinilai sebagai orang yang akan mendapatkan dukungan dari Jokowi untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ganjar Pranowo merupakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo.
Sementara Prabowo Subianto adalah calon presiden yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dri Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang dan Partai Gelora.
Sementara satu kandidat lainnya, Anies Baswedan, mengusung tema perubahan. Meskipun demikian, Anies kini menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. PKB merupakan partai yang ikut mendukung pemerintahan presiden Jokowi.