TEMPO.CO, Jakarta - Suku Melayu termasuk yang berdiam di Pulau Rempang, yang saat ini tengah mengalami konflik agraria adalah sebuah kelompok etnis yang memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Suku ini memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat dan budaya di Indonesia.
Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memberikan pernyataan berkaitan degan nasib 16 kampung adat Melayu di Pulau Rempang Galang, Batam yang terancam digusur. LAM menegaskan, masyarakat Rempang adalah suku pertama melayu yang ada di Batam.
Sejarah Suku Melayu
Suku Melayu memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), suku ini telah memengaruhi perkembangan agama dan budaya di Nusantara selama berabad-abad. Mereka adalah salah satu suku paling awal yang memeluk agama Islam di wilayah ini, yang kemudian memengaruhi agama-agama dan kepercayaan setempat.
Sejarah suku Melayu yang kaya telah memberikan kontribusi besar terhadap peradaban Nusantara. Etnis ini telah menjadi penghubung budaya, agama, dan perdagangan di kawasan Indonesia dan sekitarnya.
Mereka dikenal sebagai pelaut ulung dan penjelajah yang berlayar jauh, membawa budaya dan agama seperti Islam ke wilayah-wilayah yang mereka kunjungi.
Dalam sumber dari Pustaka Arsip Kabupaten Kampar, disebutkan bahwa Suku Melayu juga memiliki tradisi maritim yang kuat. Mereka ahli dalam penggunaan perahu tradisional untuk berdagang dan berlayar di perairan kepulauan.
Perkembangan Suku Melayu
Perkembangan Suku Melayu dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Di bidang budaya, Suku Melayu dikenal karena seni dan kerajinan tangan mereka.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat bahwa mereka memiliki tradisi seni yang kaya, seperti tarian, musik, dan seni ukir, yang telah berkembang menjadi ciri khas budaya Nusantara.
Budaya Melayu pun mencerminkan akulturasi yang unik. Di Kota Pekanbaru, seperti yang diungkapkan dalam situs DJKN, kita dapat melihat jejak budaya Melayu melalui seni, musik, tari, dan arsitektur. Rumah tradisional Melayu yang megah adalah contoh nyata dari identitas budaya ini.
Selain itu, Suku Melayu juga memiliki bahasa Melayu sebagai bahasa ibu mereka. Bahasa ini telah menjadi salah satu bahasa resmi Indonesia, yang menunjukkan pengaruh besar suku tersebut dalam pembentukan bahasa dan identitas nasional.
Di sisi lain, makanan adalah bagian penting dari budaya Melayu. Hidangan seperti rendang, nasi lemak, dan laksa adalah hidangan khas yang menjadi kebanggaan suku Melayu dan telah meraih popularitas di seluruh dunia.
Cakupan Wilayah Suku Melayu
Suku Melayu mendiami wilayah yang luas di Indonesia, khususnya di bagian barat dan tengah. Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau menyebutkan bahwa Suku Melayu banyak ditemui di wilayah-wilayah seperti Riau, Jambi, Sumatera Barat, dan sebagian Sumatera Selatan.
Selain di Indonesia, Suku Melayu juga mendiami wilayah-wilayah di negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Wilayah ini sering disebut sebagai Nusantara Melayu yang mencakup wilayah pesisir dan pulau-pulau di sekitarnya.
Penting untuk dicatat bahwa kehadiran suku Melayu bukan hanya dalam hal geografi, tetapi juga dalam bidang agama. Mereka berperan penting dalam penyebaran agama Islam di kawasan ini, yang masih berdampak hingga hari ini.
Pilihan Editor: Ramai Dukung Warga Pulau Rempang: Ustad Abdul Somad, Panglima Pajaji Suku Dayak, PBNU, Muhammadiyah