TEMPO.CO, Yahukimo - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah pernyataan TNI yang menyebutkan lima warga di Yahukimo tewas akibat ditembak oleh mereka. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan Panglima Kodap XVI Yahukimo Brigjen Elkius Kobak membenarkan bahwa lima orang masyarakat sipil memang tewas. “(Pelakunya) Bukan anggota TPNPB, TNI pembohong publik,” ujar Sebby Sambom dalam pesan singkat, Minggu, 17 September 2023.
Dari laporan Panglima Kodap XVI Yahukimo, kata Sebby, lima warga sipil yang meninggal yakni Darnius Heluka, Musa Heluka, Man Senik, Yoman Senik, dan Kapai Payage. “Kelima orang tersebut kena ledakan bom,” ujar Sebby.
Menurut dia, masarakat dari suku Ngalik dan Kesing itu biasa menggunakan jalan darat dari kota ke kampung atau dari kampung ke kota. Pada dua hari lalu itu, lima orang itu dari kampung ke kota tujuan akan belanja bahan keperluan. “Tetapi justru TNI Marinir Angkatan Laut di bawah pimpinan Letkol Mar Alex Sukarnain dan anak buah Pos Kotis Jalan Paradiso Ibu Kota Kabupaten Yahukimo memasang bom di mata jalan yang biasa gunakan oleh masyarakat sehingga lima orang mati di tempat,” kata Sebby.
Ia menuturkan bermalam dua hari, lima mayat tersebut kemudian dibawa oleh warga dan aparat Polres Yahukimo untuk diautopsi di Rumah Sakit Umum Dekai Yahukimo, Papua. Beberapa jam kemudian, lima korban itu dimakamkan di Kuburan Umum Kilo 4 Yahukimo Papua, 15 September 2023
Elkius Kobak memperingatkan keras kepada Dandim 1715, Kapolres Yahukimo, TNI Marinir Angkatan Laut (TNI AL), bahwa masyarakat sipil tentu dilindungi oleh hukum Humaniter Internasional. “Tetapi jika bombardir masyarakat sipil sembarang sangat disayangkan,” ujarnya.
Elkius menyatakan setelah membom warga untuk menutupi kesalahan, Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto membawa sembako ke tempat pengungsian. “Tetapi dari empat titik itu menolak sembako tersebut karena masyarakat takut diracuni,” kata Elkius.
Ia memperingatkan aparat agar tidak mengkorek informasi sedikit pun dari masyarakat sipil. “Jika ada yang berani korek masyarakat, akan menjadi catatan serius bagi saya,” ujar Elkius.
Dia pun menuntut Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dan Wakil Bupati Esau Miram untuk bertanggung jawab atas pembunuhan masyarakat sipil di di Yahukimo. Sebab, beberapa pos Brimob dan pos TNI di sana ada atas izin bupati maupun wakilnya selaku kepala wilayah.
EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: TNI-Polri Evakuasi 5 Jenazah Diduga Korban KKB di Kabupaten Yahukimo