TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, akan melakukan ziarah ke makam Wali Songo selama 3 hari, mulai besok pagi, Jumat, 8 September 2023 hingga Senin, 11 September 2023. Agenda tersebut sebagai bentuk tirakat (berdoa) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. khususnya oleh Cak Imin dalam menghadapi atau menyongsong Pemilu 2024.
Ketua Fraksi PKB DPR-RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan kegiatan tersebut diharapkan memberikan semangat dan dorongan spiritual agar Bangsa Indonesia mampu menghadapi pesta demokrasi dengan aman, tertib, dan tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan.
“Semuanya berlangsung dengan riang gembira,” ujar Cucun saat menjabarkan kegiatan yang diberi nama "Tour de Wali Songo” tersebut di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, hari ini, Kamis, 7 September 2023.
Sudah dirancang sebelum deklarasi Muhaimin sebagai bacawapres
Cucun menyatakan agenda ini sudah dirancang jauh hari sebelum Muhaimin dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. Dia meyakini kegiatan napak tilas ini dapat menggali nilai - nilai yang melekat dalam kepemimpinan Wali Songo di masa lalu. Dia menyebut para Wali Songo di masa hidupnya memiliki kepemimpinan agama dan negara.
“Akan ada dua agenda yang harus dijalankan menjelang Pemilu ini, bagaimana konsolidasi, baik dengan struktur kemudian dengan para Kyai, sekaligus melaksanakan komunikasi yang dijalankan dari daerah ke daerah melalui kegiatan Tour de Wali Songo," kata dia.
Muhaimin Iskandar dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan pada Sabtu lalu, 2 September 2023 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur. Pendeklarasian itu juga menandakan resminya koalisi antara PKB dengan Partai NasDem sebagai pengusung Anies.
Muhaimin hadir, Demokrat keluar, PKS masih pikir-pikir
Meskipun demikian, kehadiran Muhaimin membuat prahara di tubuh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digalang NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Demokrat memutuskan keluar dari koalisi tersebut sehari sebelum deklarasi digelar. Pasalnya, mereka menilai keputusan itu dibuat secara sepihak oleh NasDem dan tak melibatkan mereka. Demokrat juga menilai mereka dipaksa untuk menerima Muhaimin.
Sementara PKS hingga saat ini masih belum menentukan apakah mereka akan menerima Muhaimin Iskandar sebagai bacawpres Anies atau tidak, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan keputusan hal itu harus dilakukan melalui Musyawarah Majelis Syura. Sejauh ini, menurut Syaikhu, Majelis Syura PKS baru merekomendasikan soal Anies sebagai bacapres.
I GUSTI AYU PUTU PUSPASARI